Washington DC – Jika Kamala Harris terpilih menjadi presiden Amerika Serikat, ia diperkirakan akan lebih tegas dalam mengkritik Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dibandingkan dengan Joe Biden. Meskipun diperkirakan Harris akan melanjutkan kebijakan luar negeri Biden, namun pendekatan terhadap Israel, khususnya terkait perang di Gaza, mungkin akan berbeda.
Melansir dari CNB News, pada bulan Maret lalu, pejabat Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih memperhalus bagian pidato Harris mengenai perang antara Israel dan Hamas. Hal ini menunjukkan bahwa Harris mungkin lebih bersedia untuk secara terbuka mengkritik Netanyahu dan menunjukkan empati terhadap penderitaan warga sipil Palestina di Jalur Gaza.
Aaron David Miller, seorang rekan senior di Carnegie Endowment for International Peace, menyatakan bahwa jika Harris terpilih sebagai presiden, kemungkinan akan ada perubahan dalam kebijakan terhadap Israel. Namun, perubahan tersebut tidak akan signifikan. Miller menambahkan bahwa Harris tetap akan mendukung dukungan tradisional Amerika terhadap Israel dan tidak mungkin akan beralih drastis dari pendekatan tersebut.
Meskipun ada kemungkinan perubahan dalam pendekatan, Harris diperkirakan akan tetap mendukung dukungan tradisional Amerika terhadap Israel. Ini berarti bahwa meskipun ada kritik terhadap Netanyahu, dukungan fundamental Amerika terhadap Israel tidak akan berubah secara drastis.
