Washington DC – Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, yang juga merupakan calon presiden dari Partai Republik, menegaskan bahwa dirinya tidak akan ikut lagi dalam debat capres melawan rival utamanya, Wakil Presiden AS Kamala Harris, yang merupakan calon presiden dari Partai Demokrat.
Trump sudah dua kali berpartisipasi dalam debat capres AS, yakni melawan Harris pada Selasa (10/9/2024) malam di Philadelphia dan melawan Presiden Joe Biden pada Juni lalu di Atlanta. Harris ditetapkan sebagai calon presiden resmi Partai Demokrat setelah Biden mundur dari pencalonan pada Juli lalu.
Trump tidak memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai alasannya tidak bersedia melakukan debat capres berikutnya melawan Harris. Sebelumnya, tim kampanye Harris menantang Trump untuk melakukan debat capres kedua. Ketika ditanya oleh media Fox News, saat debat capres AS selesai pada Selasa (10/9) malam soal tantangan itu, Trump hanya menjawab: “Mungkin.”
Dalam kampanye di North Carolina pada Kamis (12/9), Harris menyatakan keyakinannya bahwa para pemilih di AS berhak menyaksikan debat selanjutnya antara dirinya dan Trump. Meskipun Trump memuji penampilannya dalam debat capres melawan Harris, enam donatur politik Partai Republik dan tiga penasihat mantan Presiden AS itu mengakui kepada Reuters bahwa mereka menilai Harris memenangkan debat pada Selasa (10/9) malam karena Trump tidak mampu menyampaikan pesannya dengan baik.
Menurut data Nielsen, debat capres antara Trump dan Harris menarik 67,1 juta pemirsa televisi. Trump mengklaim dalam postingan media sosialnya bahwa jajak pendapat menunjukkan dia memenangkan debat capres melawan Harris. Namun, sejumlah survei menunjukkan bahwa para responden menganggap Harris lebih unggul dalam debat melawan Trump.
Salah satu survei Reuters/Ipsos yang dirilis pada Kamis (12/9) waktu setempat menunjukkan bahwa 53 persen responden mengatakan Harris menang, sementara hanya 24 persen responden yang mengatakan Trump menang. Survei yang sama menunjukkan bahwa 54 persen pemilih terdaftar meyakini debat tunggal antara Trump dan Harris sudah cukup, sedangkan 46 persen lainnya menginginkan debat kedua.
Menurut jajak pendapat CNN yang dirilis tak lama setelah debat capres pada Selasa (10/9) malam, mayoritas penonton debat mengatakan Harris mengungguli Trump. Sementara survei YouGov menunjukkan 54 persen responden mengatakan Harris menang debat dan 31 persen responden menyebut Trump sebagai pemenangnya.