Medan – Kasus pemukulan terhadap kapten tim PON sepak bola putra Sumatera Utara, Alif Eka Rizky, dipastikan tidak akan dilanjutkan ke ranah hukum. Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sumatera Utara, Baharuddin Siagian, mengonfirmasi insiden tersebut dan menegaskan bahwa tindakan pemukulan tidak boleh dibalas.
Saat dimintai pendapat mengenai luka yang dialami korban di bagian hidung, Baharuddin menyatakan bahwa tidak ada masalah yang perlu diperpanjang. Ia mengingatkan agar masalah yang dipicu dari pertandingan tersebut tidak perlu dibawa ke ranah hukum.
Dalam kesempatan yang sama, Baharuddin juga menyampaikan permohonan maaf atas insiden yang terjadi. Kapten sepak bola putra Sumatera Utara, Alif Eka Rizky, mengalami luka setelah dipukuli oleh beberapa pria yang diduga berasal dari kontingen sepak bola Papua Barat di lobi Hotel Medan di Aceh pada Rabu (11/9/2024) malam.
Dalam video yang beredar dan menjadi viral di media sosial, aksi pemukulan tersebut terjadi saat Alif kembali ke hotel usai pertandingan melawan Sulawesi Tengah. Begitu Alif masuk ke hotel, sekelompok pemain langsung mendekat dan melakukan pemukulan secara beramai-ramai. Beberapa petugas keamanan berusaha melerai perkelahian tersebut, namun akibat penganiayaan itu, hidung Alif berdarah.
Baharuddin menegaskan bahwa tindakan balas dendam tidak boleh dilakukan dan mengimbau semua pihak untuk menahan diri. Ia juga menekankan pentingnya menjaga sportivitas dan persaudaraan antar kontingen dalam setiap pertandingan.