HALUAN.CO – Gunung Bromo, yang berada di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Jawa Timur, menjadi magnet wisatawan dari dalam maupun luar negeri.
Pesona alam yang luar biasa berpadu dengan kearifan budaya Tengger, menciptakan pengalaman yang unik dan tak terlupakan.
Daya tarik terbesar Bromo adalah panorama matahari terbit. Dari titik pengamatan seperti Penanjakan, pengunjung bisa menyaksikan sinar pagi menyapu kawah Bromo dengan latar Gunung Batok dan Semeru.
Kawasan lautan pasir hitam yang luas menambah nuansa dramatis, memberikan kesan seolah berada di gurun mini yang eksotik.
Tak kalah menarik, Bromo menyimpan kekayaan budaya suku Tengger. Wisatawan dapat terlibat dalam tradisi lokal, termasuk ritual Yadnya Kasada, ketika masyarakat Tengger mempersembahkan sesaji ke kawah sebagai bentuk rasa syukur.
Untuk menjangkau Bromo, para wisatawan biasanya datang dari Surabaya atau Malang, kemudian naik jeep khas lokal menuju kawasan seperti Cemoro Lawang.
Perjalanan jeep juga membuka akses ke tempat-tempat istimewa seperti Penanjakan dan Bukit Teletubbies, padang rumput hijau yang menawarkan suasana tenang dan fotogenik.
Bagi yang berani menjelajah, trekking menuju kawah Bromo bisa menjadi pengalaman mendebarkan.
Jalurnya melewati hamparan pasir dan kabut vulkanik, kadang ditempuh dengan berjalan kaki atau naik kuda, membawa sensasi petualangan dan kedekatan dengan alam.
Seiring popularitasnya, akses ke Bromo semakin mudah berkat penerbangan langsung ke Bandara Internasional Juanda di Surabaya.
Peningkatan kunjungan ini tidak hanya membawa manfaat ekonomi bagi penduduk lokal melalui sektor perhotelan dan kuliner, tetapi juga mendorong pelestarian alam dan tradisi.
Gunung Bromo memang bukan sekadar destinasi wisata. Ia adalah perpaduan harmonis antara keindahan alam dan budaya yang hidup, menawarkan pengalaman spiritual sekaligus petualangan.
Jika kamu mencari liburan yang lebih dari sekadar perjalanan sebuah pertemuan dengan alam dan warisan budaya Bromo adalah pilihan sempurna.