Berita duka menyelimuti ranah hukum Indonesia. Alvin Lim, seorang advokat yang kerap menjadi sorotan karena kontroversinya, berpulang pada Minggu (5/1/2025) di Rumah Sakit Mayapada Tangerang. Penyebab wafatnya adalah gagal ginjal kronis yang telah lama menggerogoti kesehatannya. Kepergian Alvin Lim pada pukul 12.00 WIB ini mengejutkan banyak pihak, mengingat perjuangannya melawan penyakit tersebut.
Sebelum berpulang, Alvin Lim sempat membagikan kisah perjuangannya melawan penyakit ginjal kronis. Dalam sebuah wawancara di kanal YouTube Refly Harun beberapa bulan sebelum kepergiannya, Alvin mengungkapkan bahwa penyakitnya dipicu oleh gaya hidup yang tidak sehat dan tekanan pekerjaan yang tinggi. Ia mengakui bahwa hipertensi dan pola hidup yang tidak terkontrol menjadi awal mula dari penyakit yang dideritanya.
“Kalau ginjal itu kan ada penyebabnya, hipertensi dan diabetes dari awal,” ungkap Alvin dalam wawancara, yang dikutip pada Selasa (7/1/2025).
Sebagai seorang pengacara, Alvin Lim tidak lepas dari tekanan kerja yang besar. Ia mengungkapkan bahwa tekanan darahnya pernah mencapai angka 280/190, jauh di atas batas normal, akibat stres yang dialaminya. “Jadi lawyer itu penuh tekanan. Kalau kita nggak marah, orang anggap kita remeh,” ujar Alvin, menggambarkan betapa beratnya beban pekerjaan yang harus dihadapinya.
Selain stres, gaya hidup tidak sehat juga menjadi faktor utama yang memperburuk kondisi kesehatan Alvin. Selama bekerja di Amerika Serikat, Alvin mengaku sering mengonsumsi makanan cepat saji dan minuman bersoda. Kebiasaan ini berlangsung selama bertahun-tahun tanpa adanya pengawasan kesehatan yang memadai.
“Saya makan apa aja, kayak vacuum cleaner. Pagi makan steak, siang Coca-Cola terus,” tambahnya, menggambarkan pola makan yang tidak teratur dan tidak sehat.
Alvin Lim, yang saat itu memegang jabatan tinggi di sebuah perusahaan Amerika, mendapatkan berbagai fasilitas seperti kartu pengeluaran untuk makan dan minum. Kebebasan finansial ini justru membuatnya kehilangan kontrol atas pola makan yang sehat. “Dapat bank card dari kantor, jadi saya makan sesuka hati,” katanya, mengisyaratkan betapa mudahnya ia terjebak dalam gaya hidup yang tidak sehat.
Setelah bertahun-tahun menjalani pola hidup yang tidak sehat di Amerika, Alvin akhirnya kembali ke Indonesia dan didiagnosis mengidap gagal ginjal. Kondisi ini memaksanya untuk menjalani perawatan intensif, termasuk cuci darah secara rutin. “Rusaknya dari Amerika sekian lama, sampai Indonesia baru bruuuk,” katanya, menggambarkan betapa parahnya kerusakan yang terjadi pada ginjalnya.
Perjuangan Alvin Lim melawan gagal ginjal kronis menjadi pengingat penting bagi kita semua tentang bahaya gaya hidup tidak sehat dan stres berkepanjangan. Kisahnya mengajarkan bahwa kesehatan adalah aset yang tidak ternilai, dan menjaga pola hidup yang sehat adalah investasi jangka panjang yang harus dilakukan oleh setiap individu.
