HALUAN.CO – Mendaki gunung seringkali jadi pengalaman spiritual, bukan hanya petualangan fisik.
Banyak pendaki mengaku mengalami kejadian tak masuk akal mulai dari suara aneh, perasaan diawasi, hingga mimpi yang ganjil terutama saat melalui jalur pendakian yang jarang dilewati atau dianggap sakral.
Mengapa hal-hal seperti ini kerap terjadi di gunung? Berikut beberapa penjelasan logis dan budaya yang menjelaskan fenomena tersebut:
- Alam gunung membentuk atmosfer sugestif
Lingkungan gunung yang sunyi, berkabut, dan minim cahaya sangat memengaruhi psikologis pendaki. Dalam kondisi tubuh yang lelah dan stres, otak manusia cenderung mudah terganggu dan menganggap hal biasa sebagai sesuatu yang ganjil. - Cerita turun-temurun membentuk stigma mistis
Banyak gunung di Indonesia menyimpan sejarah dan kepercayaan lokal. Cerita tentang tempat keramat, ritual, dan pantangan yang dilanggar sering kali jadi pemicu pengalaman yang secara tidak sadar membentuk persepsi pendaki. - Efek biologis tubuh di kondisi ekstrem
Fisik yang lemah dan kurangnya oksigen di ketinggian dapat menurunkan fungsi otak, memicu halusinasi ringan atau ilusi penglihatan dan pendengaran. Kejadian ini kemudian dianggap sebagai pengalaman gaib, terutama karena terjadi di tempat dengan reputasi mistis. - Energi alam dipercaya merespons sikap manusia
Pendaki yang tidak menjaga sopan santun dan kebersihan selama di gunung sering dikaitkan dengan pengalaman aneh. Banyak pendaki senior meyakini pentingnya menjaga etika di alam karena energi negatif dapat muncul jika manusia bersikap seenaknya. - Gunung sebagai ruang spiritual bagi masyarakat lokal
Bagi banyak budaya lokal, gunung bukan sekadar tempat tinggi, tapi juga tempat suci. Pendaki yang melewati area ini dianggap harus menghormati norma yang ada. Jika tidak, pengalaman tidak biasa bisa terjadi, mulai dari gangguan mimpi hingga kejadian yang tak bisa dijelaskan secara logika.