Jakarta – Dalam babak terbaru dari krisis politik yang melanda Suriah, milisi pemberontak telah menunjuk mantan Perdana Menteri Mohammed Ghazi Al Jalali sebagai pemimpin sementara negara tersebut setelah Presiden Bashar Al Assad digulingkan. Keputusan ini diumumkan oleh pemimpin milisi Hayat Tahrir al-Sham (HTS), Abu Mohammed Al Julani, yang menyatakan bahwa Al Jalali akan memimpin Suriah selama masa transisi pemerintahan.
Al Jalali diberi mandat untuk mengawasi operasional kementerian dan lembaga negara hingga transisi kekuasaan sepenuhnya selesai. Selama periode ini, pasukan militer di Damaskus dilarang mendekati lembaga-lembaga negara dan tidak diperbolehkan melepaskan tembakan di udara, sebagai upaya untuk menjaga stabilitas dan keamanan.
Dalam pernyataan terpisah, Al Jalali menegaskan bahwa pemerintahannya siap menyerahkan kekuasaan kepada kepemimpinan yang dipilih oleh rakyat Suriah. Ia menekankan keterbukaan pemerintahannya terhadap semua pihak, termasuk oposisi, dengan syarat bahwa mereka tidak akan membahayakan warga Suriah maupun warga negara lain yang berada di Suriah.
Dalam wawancara dengan Al Arabiya, Al Jalali mengungkapkan bahwa ia telah berkomunikasi dengan pemimpin HTS untuk membahas pengelolaan masa transisi. Ia juga menekankan pentingnya mengadakan pemilihan umum yang bebas dan adil di Suriah sebagai langkah menuju pemerintahan yang demokratis.
Al Jalali juga menyampaikan bahwa ia tidak mengetahui keberadaan Presiden Bashar al-Assad dan Menteri Pertahanan, mengaku telah kehilangan kontak dengan mereka sejak Sabtu malam, 7 Desember. Hal ini menambah ketidakpastian di tengah situasi politik yang sudah tegang.
Sebelumnya, Al Jalali ditunjuk sebagai Perdana Menteri Suriah oleh Presiden Bashar al-Assad pada bulan September. Namun, pemerintahan al-Assad digulingkan oleh pemberontak pada hari Minggu, yang menandai berakhirnya masa pemerintahan mereka. Setelah penggulingan tersebut, al-Assad melarikan diri ke Rusia, sementara Al Jalali dikawal oleh milisi menuju sebuah hotel untuk membahas transisi pemerintahan.