Jakarta – Sejumlah negara telah mengeluarkan peringatan perjalanan atau travel warning bagi warganya yang tinggal atau akan mengunjungi Inggris. Peringatan ini dikeluarkan menyusul demo anti-imigran dan anti-Muslim yang berubah menjadi rusuh di berbagai wilayah di negara tersebut.
India menjadi negara terbaru yang mengeluarkan peringatan bagi warganya yang bepergian ke Inggris. Komisi Tinggi India di London memperingatkan pengunjung “untuk tetap waspada dan berhati-hati selama perjalanan mereka” mengingat “kekacauan” yang terjadi di beberapa bagian negara tersebut.
Selain India, Uni Emirat Arab (UEA), Nigeria, Malaysia, Indonesia, dan Australia juga telah memperingatkan warganya yang mengunjungi atau tinggal di Inggris. Mereka menyatakan bahwa beberapa daerah saat ini menghadirkan risiko keselamatan yang serius karena kerusuhan yang terus menyebar ke seluruh Inggris dan Irlandia Utara.
Kementerian Luar Negeri UEA pada Senin mendesak warganya di Inggris untuk bersikap sangat waspada dan mencegah diri dari tindakan yang akan membahayakan. Kementerian itu juga memperingatkan warga negara UEA untuk tidak mengunjungi daerah yang mengalami kerusuhan dan protes, serta menghindari daerah yang ramai.
Australia mengeluarkan peringatan perjalanan pada Senin yang memperingatkan warganya untuk “menghindari daerah-daerah tempat protes terjadi karena potensi gangguan dan kekerasan.” Sementara itu, Malaysia telah memberi tahu warganya untuk tidak bepergian ke Inggris.
Nigeria menyatakan bahwa kerusuhan “telah berubah menjadi kekerasan dan tidak teratur” dan “dapat menyebar ke seluruh negeri.” Negara itu memperingatkan warganya “untuk lebih waspada, menjauh dari daerah protes dan menghindari pertemuan besar.”
Beberapa kota di Inggris, termasuk pusat wisata Liverpool dan Manchester, telah mengalami kekacauan hebat dalam seminggu terakhir. Berbagai kelompok sayap kanan terlibat bentrok dengan polisi dan demonstran saingannya. Kerusuhan terus berlanjut di sejumlah wilayah Inggris pada Senin malam, diketahui Belfast di Irlandia Utara mengalami kekacauan lebih lanjut, serta kota utara Darlington dan Plymouth di pantai selatan.
Dewan Kepala Kepolisian Nasional pada Senin menyebut 378 orang telah ditangkap sejak kerusuhan dimulai seminggu yang lalu. Kejadian kekacauan lainnya juga terlihat di seluruh negeri. Namun, tempat wisata utama London tidak mengalami gangguan yang signifikan.
Kerusuhan dan kekerasan jalanan dimulai minggu lalu setelah klaim palsu tersebar di internet bahwa penusukan massal Senin lalu, yang menewaskan tiga gadis muda Inggris, dilakukan oleh seorang pencari suaka Muslim yang tiba di Inggris dengan perahu. Kerusuhan dan kekacauan meletus di sejumlah kota setelah serangan itu dengan kelompok-kelompok besar terlihat meneriakkan slogan-slogan rasis, anti-imigrasi, dan anti-Muslim, merusak bangunan, menjarah, dan bentrok dengan polisi antihuru-hara serta kelompok-kelompok penduduk setempat yang melakukan protes balasan.