Beijing – Kapal-kapal China dan Filipina kembali terlibat insiden di perairan sengketa Laut China Selatan. Media pemerintah China menuduh kapal Filipina “secara sengaja bertabrakan” dengan kapal China di dekat perairan dangkal yang diperebutkan kedua negara.
Beijing tetap teguh mempertahankan klaimnya atas hampir seluruh wilayah Laut China Selatan, meskipun pengadilan internasional telah memutuskan bahwa klaim tersebut tidak memiliki dasar hukum.
Dalam beberapa bulan terakhir, ketegangan antara China dan Filipina di Laut China Selatan meningkat, dengan konfrontasi berulang kali terjadi, termasuk di sekitar perairan dangkal Second Thomas Shoal yang dipersengketakan. Area ini saat ini menjadi lokasi garnisun militer Filipina, dengan sebuah kapal perang yang sengaja dikandaskan di sana.
Dalam insiden terbaru, China menuduh kapal-kapal Filipina bertindak “dengan cara yang tidak profesional dan berbahaya, sehingga mengakibatkan tabrakan”. Kantor berita Xinhua melaporkan bahwa insiden terbaru antara China dan Filipina di Laut China Selatan terjadi pada pukul 03.24 waktu setempat. Disebutkan juga bahwa kapal Penjaga Pantai Filipina kemudian memasuki perairan di dekat Second Thomas Shoal sekitar pukul 06.00 pagi.
Hingga saat ini, belum ada tanggapan resmi dari otoritas Filipina atas tuduhan yang dilontarkan China tersebut. Insiden ini menambah panjang daftar konfrontasi antara kedua negara di wilayah yang kaya akan sumber daya alam tersebut.