Jakarta – Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, menanggapi harapan Mendikbud Ristek periode 2019-2024, Nadiem Makarim, terkait kelanjutan Kurikulum Merdeka Belajar. Hetifah menegaskan bahwa perubahan kurikulum tidak harus dilakukan setiap kali terjadi pergantian menteri di bidang pendidikan.
Menurut Hetifah, Kurikulum Merdeka bukanlah sebuah inisiatif baru dalam dunia pendidikan Indonesia. Ia menekankan bahwa sistem pendidikan seharusnya tidak membuat siswa merasa tertekan, melainkan harus berfokus pada kebutuhan dan perkembangan siswa itu sendiri.
Hetifah menyoroti bahwa sistem pendidikan di Indonesia harus berorientasi pada siswa. Ia mengingatkan agar sistem yang diterapkan tidak justru membuat pendidikan di Indonesia mengalami kemunduran. Menurutnya, pendidikan harus menjadi sarana yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan siswa secara optimal.
Sebelumnya, Nadiem Makarim menyatakan harapannya agar kebijakan-kebijakan yang telah ia terapkan, termasuk Kurikulum Merdeka Belajar, dapat dilanjutkan oleh menteri pendidikan berikutnya. Pernyataan ini disampaikan Nadiem dalam acara penyerahan jabatan menteri yang berlangsung pekan lalu.
Nadiem mengungkapkan bahwa Kurikulum Merdeka Belajar telah menghadapi berbagai tantangan dan menjadi momentum pembelajaran yang penting. Terlebih lagi, selama masa jabatannya, Indonesia menghadapi pandemi COVID-19 yang memaksa proses belajar-mengajar untuk beradaptasi dengan cepat.