Jakarta – Ketua MPR Bambang Soesatyo, yang lebih dikenal dengan panggilan Bamsoet, mengungkapkan bahwa para pimpinan MPR telah mengadakan kegiatan Silaturahmi Kebangsaan. Dalam acara tersebut, mereka bertemu dengan sejumlah tokoh bangsa, termasuk mantan presiden, mantan wakil presiden, mantan ketua MPR, serta ketua umum partai politik.
Salah satu poin penting dari pertemuan tersebut adalah tercapainya kesepahaman pandangan bahwa setelah 26 tahun era reformasi, masih diperlukan evaluasi dan perbaikan dalam implementasi sistem demokrasi dan kehidupan ketatanegaraan di Indonesia. Bamsoet menekankan bahwa dalam demokrasi, rakyat memiliki kedaulatan yang sesungguhnya.
Menurut survei yang dilakukan oleh SMRC, sekitar 70 persen publik meyakini bahwa demokrasi adalah sistem pemerintahan yang paling ideal bagi Indonesia. Namun, hanya 58,9 persen publik yang merasa puas dengan bagaimana demokrasi diimplementasikan di negara ini.
Berdasarkan data dari V-Dem Institute, Bamsoet menjelaskan bahwa indeks demokrasi Indonesia pada tahun 2024 memiliki skor 0,36, turun dari tahun 2023 yang mencapai skor 0,43. Hal ini menempatkan Indonesia pada urutan ke-87, turun dari posisi sebelumnya di urutan ke-79 di dunia.
Sementara itu, menurut data dari Freedom House, indeks demokrasi Indonesia pada tahun 2023 memiliki skor 53 poin. Jika dibandingkan dengan skor indeks pada tahun 2019 yang mencapai 62 poin, capaian ini menunjukkan penurunan yang cukup signifikan.