Jakarta – Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, kembali memicu polemik dengan menuduh Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Barat memanfaatkan konflik Rusia-Ukraina sebagai dalih untuk memperluas intervensi militer mereka di seluruh penjuru dunia. Menurut Kim, bantuan militer yang terus mengalir dari AS kepada Ukraina hanya akan memperburuk situasi konflik di kawasan tersebut.
Kim Jong Un menyoroti bahwa bantuan militer yang diberikan AS kepada Ukraina berpotensi memperpanjang konflik antara kedua negara. Ia menegaskan bahwa dukungan militer yang berkelanjutan dari Washington dapat meningkatkan kekhawatiran akan terjadinya Perang Dunia III. Pernyataan ini muncul di tengah laporan bahwa Korea Utara diduga membantu Rusia dalam perang melawan Ukraina.
Beberapa waktu lalu, AS dan Korea Selatan menuduh Korea Utara telah mengirimkan 10 ribu tentara ke Rusia. Tentara-tentara ini, menurut tuduhan tersebut, akan digunakan untuk membantu Rusia melawan pasukan Ukraina di wilayah Kursk, yang saat ini berada di bawah kendali Ukraina. Tuduhan ini juga diperkuat oleh pernyataan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, yang mengonfirmasi bahwa pada 7 September lalu, ada sekitar 11 ribu tentara Korea Utara yang siap bertempur di wilayah Kursk.
Namun, Pyongyang dengan tegas membantah tuduhan tersebut. Korea Utara menyatakan bahwa mereka tidak pernah mengirim pasukan untuk membantu Rusia melawan Ukraina. Bantahan ini menambah ketegangan di tengah situasi yang sudah memanas antara negara-negara yang terlibat dalam konflik ini.
Para pengamat menyatakan bahwa negara-negara Barat khawatir akan potensi intervensi Korea Utara dalam perang Rusia-Ukraina. Kekhawatiran ini didasarkan pada kemungkinan bahwa Korea Utara dapat mendukung Rusia dalam penggunaan senjata nuklir untuk melawan Ukraina.