Kontroversi Penalti Real Madrid: Wasit Dituding Berat Sebelah!

redaktur
2 Min Read

Madrid – Penalti yang diberikan kepada Real Madrid saat melawan Real Betis menuai kontroversi. Wasit pertandingan dianggap tidak adil dan menguntungkan Los Blancos.

Real Madrid berhasil meraih kemenangan penuh saat menjamu Real Betis dalam lanjutan Liga Spanyol, Senin (2/9/2024) dini hari WIB. Tim tuan rumah menang dengan skor 2-0 berkat dua gol dari Kylian Mbappe.

Gol kedua Mbappe tercipta pada menit ke-76 melalui eksekusi penalti. Real Madrid mendapatkan hadiah tendangan 12 pas setelah kiper Betis, Rui Silva, dianggap melakukan pelanggaran terhadap Vinicius Junior.

Dalam tayangan ulang, terlihat bahwa Vinicius secara sengaja mengarahkan kakinya ke arah Silva. Meskipun begitu, penalti tetap diberikan setelah wasit melakukan peninjauan melalui Video Assistant Referee (VAR).

Berita Lainnya  Salem Al Dawsari dari Arab Saudi dinobatkan sebagai pemain Terbaik Asia 2022

Keputusan untuk memberikan penalti tersebut menuai kritik keras dari pelatih Real Betis, Manuel Pellegrini. Ia berpendapat bahwa intervensi VAR dan keputusan wasit cenderung menguntungkan Real Madrid.

Kecaman juga datang dari legenda Timnas Belanda, Marco van Basten. Pemilik tiga Ballon d’Or ini menilai bahwa diving yang dilakukan Vinicius berhasil mengelabui wasit dan VAR.

Kontroversi penalti ini memicu reaksi beragam dari publik dan media. Banyak yang mempertanyakan integritas wasit dan penggunaan teknologi VAR dalam pertandingan tersebut. Beberapa pihak mendukung keputusan wasit, sementara yang lain merasa bahwa Real Betis dirugikan.

Pakar sepak bola juga turut memberikan analisis mereka. Beberapa menyatakan bahwa keputusan wasit sudah tepat berdasarkan aturan yang ada, sementara yang lain merasa bahwa insiden tersebut seharusnya tidak berujung pada penalti.

Berita Lainnya  Ancelotti Kritik Madrid: Kenapa Main Bagus Cuma 60 Menit?

Kemenangan ini membuat Real Madrid semakin kokoh di puncak klasemen Liga Spanyol. Namun, kontroversi penalti ini bisa mempengaruhi persepsi publik terhadap keadilan dalam kompetisi.

Share This Article
Leave a Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *