Jakarta – Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta telah memberikan lampu hijau kepada calon wakil gubernur Jakarta, Rano Karno, untuk menggunakan nama “Si Doel” dalam kampanye dan di kertas suara pada pemilihan gubernur (Pilgub) Jakarta 2024. Keputusan ini diambil setelah menerima masukan dari masyarakat yang lebih mengenal Rano Karno melalui perannya sebagai Si Doel.
Pada Rabu, 18 September 2024, KPU menerima usulan dari masyarakat yang menginginkan agar nama Si Doel tetap dicantumkan dalam surat suara. Setelah dilakukan klarifikasi pada Sabtu, 21 September 2024, diketahui bahwa Rano Karno telah mengurus penggunaan nama tersebut ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Berdasarkan Penetapan Pengadilan Nomor 899/pdt.p/2024/pn.jkt.sel, dinyatakan bahwa nama Rano Karno, Haji Rano Karno, Haji Rano Karno SI.P, dan Si Doel adalah nama satu orang yang sama. Dengan dasar ini, KPU Jakarta menerima usulan masyarakat dan menetapkan nama cawagub sebagai Haji Rano Karno (Si Doel).
Sebelumnya, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jakarta sempat mempertanyakan penggunaan nama Si Doel karena dalam berita acara sebelumnya nama tersebut belum ada. Menanggapi hal ini, Ketua KPU Jakarta, Wahyu Dinata, menyampaikan bahwa pihaknya telah mendapatkan penetapan dari pengadilan mengenai penambahan nama tersebut.
Pengamat politik menilai bahwa penggunaan nama Si Doel oleh Rano Karno adalah strategi politik yang cerdas untuk meningkatkan elektabilitas dan mendapatkan dukungan publik. Menurut Indonesia Political Review (IPR), masyarakat Indonesia, termasuk warga Jakarta, lebih mengenal Rano Karno melalui perannya sebagai Si Doel dalam sinetron “Si Doel Anak Sekolahan”.
Pengamat politik, Ujang, menambahkan bahwa keputusan pasangan Pramono Anung-Rano Karno untuk menggunakan nama Si Doel adalah strategi untuk menghadapi kampanye Pilgub Jakarta yang akan berlangsung dari 25 September hingga 23 November 2024. Melalui penyesuaian dan penambahan nama, mereka melakukan pendekatan kultural dan kebudayaan agar masyarakat semakin dekat dengan mereka.
Menurut Ujang, praktik seperti ini sedikit banyak akan berpengaruh terhadap elektabilitas. Namun, dalam konteks Pramono Anung-Rano Karno, semua harus dilihat lebih lanjut. Ada banyak faktor yang dapat mendongkrak elektabilitas, salah satunya adalah mengandalkan popularitas yang sudah ada pada nama beken seperti Si Doel.