Haluan.co – Senator Papua Barat Dr. Filep Wamafma melakukan kunjungan kerja (kunker) di Distrik Kamundan, Kabupaten Teluk Bintuni, Rabu (19/4/2023).
Agenda kunker ini bertujuan untuk duduk bersama dan menyerap aspirasi masyarakat setempat.
Adapun Kamundan merupakan salah satu distrik yang letaknya paling jauh dari ibukota Teluk Bintuni.
Pasalnya distrik ini berada tepat berbatasan dengan Kabupaten Sorong Selatan.
Distrik ini juga cukup terpencil lantaran hanya dapat ditempuh menggunakan speedboat dan longboat.
Senator Filep bersama staf harus menempuh waktu sekitar 3 jam untuk tiba di Distrik Kamundan.
Dalam kunker kali ini, Filep berbicara secara langsung dengan kepala distrik Kamundan dan masyarakat baik para kepala suku, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh perempuan hingga bertemu dengan anak-anak asli Kamundan.
Kepala Distrik Kamundan, Muharam Braweri menyampaikan sejumlah permasalahan yang dialami masyarakatnya.
Salah satu diantaranya adalah masalah krisis air bersih.
Menurut Muharam, masyarakat Kamundan hanya bisa menunggu hujan dan menggunakan air hujan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Dirinya menyebut, meskipun Kamundan dikelilingi sejumlah sungai, namun air sungai tersebut tak layak untuk digunakan lantaran dikhawatirkan akan menimbulkan masalah kesehatan.
“Kami hanya minum air hujan tanpa minum air bersih lainnya. Meskipun kami disini banyak air kali (sungai) tetapi air ini tidak layak minum karena kondisi air tidak menjamin kesehatan masyarakat kami disini,” kata Muharam Braweri, Rabu (19/4/2023).
Muharam menuturkan, konstruksi tanah di daerah Kamundan berlumpur dan air kali atau muara disini tidak bisa dikonsumsi karena sudah tercampur dengan air laut.
Oleh sebab itu, dengan kehadiran senator Dr. Filep Wamafma ke distrik Kamundan, dirinya bersama lima kepala kampung dan masyarakat berharap dapat menyampaikan aspirasi dan keluhan tersebut untuk dapat diteruskan ke pemerintah dan pihak terkait lainnya.
“Sebagai kadistrik yang membawahi lima kampung, kami tetapi tidak bisa lakukan apapun karena terbatas segala macam dukungan dana untuk menyediakan air bersih memenuhi kebutuhan masyarakat kita disini,” ungkap Muharam.
Menanggapi persoalan air bersih di Kamundan, senator Dr. Filep Wamafma mengaku sangat prihatin lantaran masyarakat terpaksa menggunakan air hujan.
Pasalnya, air bersih adalah kebutuhan pokok manusia dalam kehidupan sehari-hari sekaligus untuk menjaga kesehatan.
Filep pun mempertanyakan adanya perusahaan maupun industri migas yang beroperasi di daerah Kamundan bahkan bisa menggunakan air bersih melalui proses penyaringan air, namun di sisi lain, masyarakat setempat masih kesulitan air bersih.
“Artinya ketika perusahaan menikmati air bersih dengan teknologi modern penyaringan air laut dan air kali untuk bisa diproses dan bisa dikonsumsi, kenapa masyarakat tidak diberikan solusi seperti itu. Selaku wakil rakyat tentu saja hal ini menjadi pertanyaan mendasar tentang keberpihakan pihak perusahaan kepada masyarakat pribumi asli di Kamundan,” kata Filep.
Lebih lanjut, Filep akan menindaklanjuti persoalan krisis air bersih tersebut kepada pihak terkait.
Dirinya berharap akan ada solusi yang dapat diupayakan guna menjawab masalah air bersih di Distrik Kamundan.***