Jakarta – Pembalap McLaren, Lando Norris, mengakui bahwa timnya belum memiliki keunggulan yang dimiliki Ferrari di Autodromo Nazionale Monza, Italia. Pernyataan ini muncul setelah Charles Leclerc berhasil meraih kemenangan keduanya musim ini di sirkuit legendaris tersebut.
Dalam balapan yang berlangsung selama 53 lap, Norris berhasil finis di posisi ketiga. Rekan setimnya, Oscar Piastri, finis di posisi kedua dengan selisih waktu 2,664 detik dari Leclerc yang tampil gemilang dengan hanya satu kali pit stop.
Norris juga mengomentari insiden yang terjadi dengan Piastri pada lap pertama di chicane. Menurutnya, insiden tersebut berpotensi membuat dirinya dan pembalap asal Australia itu “tersingkir” dari lintasan. Namun, keduanya berhasil melanjutkan balapan tanpa masalah berarti.
Dengan hasil ini, Norris terus memperkecil jarak dengan pemimpin klasemen, Max Verstappen, yang finis di posisi keenam. Kini, Norris berselisih 62 poin dengan Verstappen, dengan delapan balapan tersisa di musim ini.
Meski demikian, posisi kedua dan ketiga yang diraih di Monza membuat McLaren hanya berjarak delapan poin dari Red Bull di klasemen konstruktor. Hal ini membuka peluang bagi McLaren untuk mengambil alih puncak klasemen pada balapan selanjutnya yang akan digelar di Sirkuit Kota Baku, Azerbaijan, pada 15 September.
Balapan di Monza dimulai dengan ketegangan tinggi. Pada lap pertama, insiden di chicane hampir membuat Norris dan Piastri keluar dari lintasan. Namun, keduanya berhasil mengendalikan situasi dan melanjutkan balapan dengan baik. Leclerc, yang memulai dari posisi pole, menunjukkan performa luar biasa dengan strategi satu kali pit stop yang efektif.
Leclerc memimpin balapan dengan dominasi yang tak terbantahkan. Pembalap Ferrari ini berhasil menjaga jarak dari Piastri dan Norris, yang terus berusaha mengejar. Keunggulan Leclerc semakin terlihat ketika ia mampu mempertahankan posisi terdepan meski hanya melakukan satu kali pit stop.
Norris dan Piastri terus berusaha mengejar Leclerc sepanjang balapan. Meskipun demikian, mereka harus puas finis di posisi kedua dan ketiga. Hasil ini tetap menjadi pencapaian positif bagi McLaren, yang kini semakin dekat dengan Red Bull di klasemen konstruktor.
Dengan delapan balapan tersisa, persaingan di klasemen pembalap dan konstruktor semakin ketat. McLaren memiliki peluang besar untuk mengambil alih puncak klasemen konstruktor jika mereka mampu tampil konsisten di balapan-balapan selanjutnya. Balapan di Sirkuit Kota Baku, Azerbaijan, pada 15 September akan menjadi penentu penting bagi tim ini.