Jakarta – Enam nelayan ditemukan tewas secara misterius di perairan Pulau Tempurung, Merak, Banten, pada Minggu (4/8/2024). Jenazah-jenazah tersebut ditemukan di dalam kapal nelayan KM Sri Mariana 07.
Mengutip dari detikhealth, Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI), dr. Mohammad Syahril, menyatakan bahwa seluruh jenazah telah dievakuasi oleh petugas dengan menggunakan alat pelindung diri lengkap (APD) dan sesuai dengan prosedur yang berlaku.
dr. Syahril mengungkaapkan bahwa sejauh ini, keenam jenazah tersebut diduga meninggal akibat leptospirosis. Namun, pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium untuk memastikan penyebab kematian, termasuk kemungkinan keterkaitan dengan bakteri atau virus.
Mengutip dari laman resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Kemenkes RI, leptospirosis adalah penyakit akut yang bersumber dari binatang dan disebabkan oleh bakteri Leptospira. Penyakit zoonosis ini dapat menyebabkan kematian bagi pengidapnya.
Di Indonesia, tikus, anjing, babi, sapi, dan kambing merupakan sumber utama penularan leptospirosis. Umumnya, leptospirosis ditularkan melalui kotoran hewan seperti urine atau air kencing binatang yang mengandung bakteri leptospira yang memasuki tubuh manusia melalui hidung, mulut, mata, atau abrasi kulit.
Selain kontak langsung, infeksi penyakit ini dapat menyebar akibat adanya kontak dengan air sungai, danau, selokan, lumpur, atau tanah yang terkontaminasi oleh bakteri Leptospira.
Masyarakat yang tinggal atau beraktivitas di wilayah banjir dan pemukiman yang banyak tikus; sering beraktivitas di sungai; rutin melakukan olahraga air; serta berprofesi sebagai petani, peternak, petugas kebersihan, hingga petugas pemotongan hewan adalah kelompok yang paling berisiko tertular leptospirosis.
Penting bagi masyarakat untuk mengetahui gejala leptospirosis. Beberapa gejala yang perlu diwaspadai, sebagai berikut:
- Demam di atas 38 derajat Celsius
- Sakit kepala
- Badan lemah
- Nyeri betis hingga sulit berjalan
- Kemerahan di selaput putih mata
- Mata dan kulit kekuningan
- Pembesaran hati dan limpa
- Tanda-tanda kerusakan ginjal
Menurut Kemenkes RI, masa inkubasi leptospirosis berkisar antara 2-30 hari, dengan rata-rata berlangsung selama tujuh sampai 10 hari.