Sejak sebagian wilayah Penajam Paser Utara (PPU) ditetapkan sebagai kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), mobilitas kendaraan mengalami peningkatan yang signifikan. Peningkatan ini juga diiringi dengan kenaikan angka kecelakaan lalu lintas, seperti yang dilaporkan oleh Satuan Lalu Lintas Polres PPU.
AKP Rhondy Hermawan selaku Kasatlantas PPU, mengungkapkan bahwa ketika wilayah tersebut masih berupa pedesaan, hampir tidak ada catatan kecelakaan lalu lintas yang terjadi. Namun, sejak pembangunan IKN dimulai, dari Januari hingga Juli 2024, tercatat rata-rata 10 kasus kecelakaan lalu lintas yang terjadi setiap bulan.
Rhondy mengidentifikasi beberapa titik rawan kecelakaan lalu lintas di wilayah Sepaku yang berdekatan langsung dengan kawasan IKN. Beberapa titik tersebut antara lain kilometer 15 dan kilometer 31 di wilayah Semoi, kilometer 34 di daerah Bumi Harapan, serta beberapa jalan negara lainnya. Penyebab utama kecelakaan di titik-titik ini adalah kurangnya penerangan jalan dan rambu lalu lintas.
AKP Rhondy juga mengimbau masyarakat Sepaku untuk selalu menggunakan helm saat mengendarai motor. Selain itu, ia mengingatkan para pengemudi untuk memastikan kondisi kendaraan dalam keadaan optimal dan memastikan kendaraan angkutan umum tidak kelebihan muatan.
Untuk mengurangi angka kecelakaan, diperlukan upaya bersama dari berbagai pihak. Peningkatan infrastruktur jalan, seperti penambahan penerangan dan rambu lalu lintas, sangat diperlukan. Selain itu, edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya keselamatan berkendara juga harus terus digalakkan.