HALUAN.CO – Sebanyak 111 organisasi kemanusiaan internasional menyampaikan peringatan mendesak mengenai kondisi kelaparan ekstrem yang kini meluas di Jalur Gaza. Seruan itu muncul Rabu (23/7), bertepatan dengan persiapan kunjungan diplomat utama Amerika Serikat ke Eropa untuk membicarakan gencatan senjata serta pembukaan akses bantuan.
Israel menuai kecaman internasional karena memburuknya kondisi kemanusiaan di Gaza. Selama hampir dua tahun konflik, lebih dari dua juta penduduk Gaza hidup dalam keterbatasan akses makanan dan kebutuhan penting lainnya.
PBB mengungkapkan pada Selasa (22/7) bahwa lebih dari seribu warga Palestina kehilangan nyawa saat berusaha mendapatkan bantuan sejak dimulainya operasi kemanusiaan yang didukung AS dan Israel akhir Mei lalu.
Berdasarkan laporan AFP, 111 organisasi, termasuk MSF, Oxfam, dan Save the Children, menandatangani pernyataan yang menyebut, “rekan-rekan kami dan mereka yang kami layani semakin lemah.”
Para organisasi tersebut menyerukan penghentian konflik secara langsung, pembukaan penuh perbatasan darat, serta distribusi bantuan di bawah koordinasi Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Keesokan harinya, Departemen Luar Negeri AS mengumumkan bahwa Steve Witkoff akan berangkat ke Eropa untuk pembicaraan mengenai krisis Gaza, yang akan dilanjutkan dengan kunjungan ke wilayah Timur Tengah.
“Witkoff membawa harapan kuat bahwa kami akan mengajukan gencatan senjata serta koridor kemanusiaan untuk mengalirkan bantuan, yang sebenarnya telah disetujui oleh kedua belah pihak,” ungkap juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Tammy Bruce.
Dalam pernyataan mereka, kelompok-kelompok kemanusiaan tersebut mengungkapkan bahwa bantuan dalam jumlah besar masih tertahan, baik di luar maupun dalam Gaza, karena akses yang terhalang.
“Warga Palestina terjebak dalam siklus harapan dan patah hati, menunggu bantuan dan gencatan senjata, hanya untuk kemudian terbangun dan mendapati kondisi yang semakin memburuk,” tulis mereka.
“Ini bukan hanya siksaan fisik, tetapi juga psikologis. Kelangsungan hidup bagaikan fatamorgana,” lanjutnya.