Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, mengumumkan bahwa pemerintah berencana meluncurkan Bahan Bakar Minyak (BBM) rendah sulfur secara bertahap. Langkah ini diambil untuk mengurangi emisi karbon di Indonesia.
Luhut menjelaskan bahwa peluncuran BBM rendah sulfur ini akan dilakukan secara bertahap dengan mempertimbangkan fasilitas pemrosesan minyak atau kilang minyak milik PT Pertamina (Persero). Kilang-kilang tersebut perlu dimodifikasi terlebih dahulu untuk dapat memproduksi BBM rendah sulfur.
Menurut Luhut, penyediaan BBM rendah sulfur ini harus didukung oleh semua kalangan karena akan berdampak positif pada kesehatan masyarakat. “Ini adalah langkah penting yang harus kita dukung bersama untuk masa depan yang lebih bersih dan sehat,” ujarnya.
Sebelumnya, PT Pertamina melalui PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) telah mengungkapkan rencana peluncuran produk BBM jenis baru yang rendah sulfur. Produk ini akan disediakan di tiga Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jakarta sebagai tahap awal.
Direktur Utama KPI, Taufik Aditiyawarman, menyatakan bahwa pihaknya siap menghadirkan produk BBM baru yang khususnya bersulfur rendah. Produk BBM ini akan berasal dari Kilang Balongan di Indramayu, Jawa Barat.
Taufik menjelaskan bahwa jenis produk BBM baru ini adalah ‘diesel’, bukan sejenis BBM bensin. Saat ini, kilang milik Pertamina sudah mampu memproduksi sebanyak 900 ribu barel per bulan untuk spesifikasi BBM dengan sulfur 50 PPM.