Jakarta – Penyerang klub Inter Miami, Luis Suarez, yang juga mantan striker Liverpool dan Barcelona, mengumumkan pengunduran dirinya dari tim nasional Uruguay setelah pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Conmebol melawan Paraguay, Jumat (6/9).
Luis Suarez, pesepak bola berusia 37 tahun, baru-baru ini mengumumkan bahwa ia tidak akan lagi bermain untuk tim nasional Uruguay. Keputusan ini diambil dengan pemikiran yang matang meskipun tidak mudah baginya. Suarez berjanji akan memberikan performa terbaiknya dalam penampilan terakhir untuk Uruguay dalam pertandingan melawan Paraguay.
Suarez memiliki karier yang gemilang di sepak bola profesional, baik di level klub, timnas, maupun secara individu. Kariernya dimulai di klub Uruguay, Nacional, di mana ia segera membawa klub tersebut menjuarai Liga Uruguay pada musim 2005-2006. Pada tahun 2006, Suarez pindah ke Liga Belanda Eredivisie dan bergabung dengan Groningen selama semusim sebelum memperkuat Ajax Amsterdam dari tahun 2007 hingga 2011.
Selama bermain untuk Ajax, Suarez mencetak 111 gol dalam 159 pertandingan di semua kompetisi, membantu klub ini memenangkan Eredivisie pada musim 2010-2011 dan Piala KNVB pada 2009-2010. Keahlian dan ketajamannya sebagai penyerang menarik perhatian Liverpool, yang merekrutnya pada tahun 2010. Suarez bermain di Liverpool selama empat musim, di mana ia memperlihatkan kemampuannya sebagai salah satu penyerang terbaik.
Puncak karier Suarez tercapai ketika ia bergabung dengan Barcelona pada tahun 2014. Dalam enam musim di sana, Suarez menyumbangkan banyak gelar untuk Barcelona, termasuk empat gelar La Liga, empat trofi Copa del Rey, satu trofi Liga Champions, dan berbagai trofi lainnya. Setelah itu, ia pindah ke Atletico Madrid, di mana ia membantu klub tersebut memenangkan La Liga pada musim 2020-2021.
Seiring bertambahnya usia, performa Suarez mulai menurun, dan ia pindah ke Gremio sebelum akhirnya bergabung dengan Inter Miami di Major League Soccer (MLS). Di sana, Suarez bermain bersama mantan rekan setimnya di Barcelona, yaitu Lionel Messi, Jordi Alba, dan Sergio Busquets. Dengan segala pencapaiannya, Suarez layak disebut sebagai salah satu penyerang terbaik di era modern sepak bola.
Luis Suarez, selama kariernya di level klub, telah mencetak 509 gol dari 827 pertandingan, menjadikannya salah satu penyerang paling produktif dalam sejarah sepak bola. Di tim nasional Uruguay, Suarez juga sangat berpengaruh, dengan torehan 69 gol dari 142 pertandingan, termasuk perannya yang krusial dalam membawa Uruguay menjuarai Copa America 2011.
Namun, selain prestasi gemilangnya, Suarez juga dikenal karena sejumlah kontroversi di dalam dan luar lapangan. Salah satu insiden paling terkenal terjadi di Piala Dunia 2010 saat Uruguay menghadapi Ghana di perempat final. Suarez dengan sengaja menggunakan tangannya untuk menghentikan bola yang hampir pasti menjadi gol bagi Ghana. Meskipun ia dikeluarkan dari lapangan dan Ghana mendapat penalti, Uruguay berhasil lolos ke semifinal setelah Ghana gagal mengeksekusi penalti tersebut.
Kontroversi lainnya terjadi di Piala Dunia 2014 ketika Suarez menggigit bek Italia, Giorgio Chiellini, dalam sebuah pertandingan grup. Tindakan ini berujung pada hukuman berat dari FIFA, yang melarang Suarez berpartisipasi dalam semua aktivitas sepak bola selama empat bulan. Ini bukanlah pertama kalinya Suarez terlibat dalam insiden menggigit lawan. Pada tahun 2013, saat bermain untuk Liverpool, ia menggigit bek Chelsea, Branislav Ivanovic, yang menyebabkan skorsing 10 pertandingan. Sebelumnya, pada tahun 2010, Suarez juga menggigit gelandang PSV Otman Bakkal saat bermain untuk Ajax.
Selain insiden menggigit, Suarez juga pernah terlibat dalam kasus rasisme saat bermain di Liverpool pada tahun 2011. Ia menerima sanksi delapan pertandingan karena dinyatakan bersalah atas perlakuan rasis terhadap bek Manchester United, Patrice Evra.
Meski kariernya dipenuhi dengan kontroversi, Suarez tetap diakui sebagai salah satu penyerang terbaik di dunia, dengan kemampuan mencetak gol yang luar biasa dan kontribusinya yang signifikan di berbagai klub dan tim nasional.