HALUAN.CO – Di balik rasanya yang lezat, makanan favorit menyimpan kekuatan untuk menyembuhkan luka emosional.
Menurut psikolog Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S.Psi., makanan yang disukai seseorang bisa membangkitkan rasa aman dan bahagia karena kerap dikaitkan dengan kenangan positif masa lalu, seperti masa kecil atau momen spesial lainnya.
Vera menjelaskan bahwa makanan hangat dapat merangsang pelepasan hormon serotonin, dopamin, dan oksitosin tiga senyawa penting yang berperan dalam mengatur suasana hati dan memperkuat koneksi emosional.
Oleh karena itu, makanan favorit dapat menjadi penyelamat di saat seseorang tengah dilanda tekanan psikologis.
Lebih dari sekadar pengaruh biologis, makanan juga bisa menjadi bentuk perhatian dalam interaksi sosial.
Ketika seseorang sedang berada dalam masa sulit, sering kali mereka tidak memerlukan nasihat, melainkan kehadiran yang nyata.
Dalam hal ini, menyajikan makanan favorit bisa menjadi cara sederhana namun kuat untuk menunjukkan kepedulian.
Seperti dijelaskan Vera, ini merupakan bentuk intervensi emosional non-verbal yang bisa sangat bermakna.
Cerita Kirana Ayuningtyas menjadi bukti nyata akan hal ini. Usai mengalami kecelakaan yang hampir merenggut nyawanya, Kirana sempat kehilangan semangat hidup.
Namun, di tengah proses pemulihan, asisten rumah tangganya membawakannya semangkuk sup iga, makanan favorit masa kecilnya.
“Rasanya seperti dipeluk tanpa perlu dijelaskan,” ujarnya. Makanan itu menjadi penanda bahwa masih ada orang yang memperhatikan dan peduli.
Selain untuk orang dewasa, makanan juga berperan penting dalam kehidupan anak-anak.
Mengenalkan berbagai rasa dan jenis makanan dapat membantu anak membentuk relasi positif dengan makanan dan turut mendukung perkembangan emosional mereka.
Pada akhirnya, makanan favorit memiliki peran lebih dari sekadar menu pengisi energi.
Ia bisa menjadi sumber kenyamanan emosional, simbol cinta, dan jembatan kepedulian yang tak selalu memerlukan kata-kata. Sebuah kekuatan yang sederhana, namun begitu berarti dalam kehidupan sehari-hari.