Putrajaya – Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, mengonfirmasi bahwa Malaysia telah mengajukan permohonan untuk menjadi anggota BRICS pada Minggu (28/7/2024). BRICS adalah kelompok negara-negara dengan ekonomi berkembang yang terdiri dari Brasil, China, India, Rusia, dan Afrika Selatan.
Melansir dari Andolu Ajansi, pernyataan tersebut disampaikan oleh Anwar dalam sebuah pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, di kantor Perdana Menteri di Putrajaya. Sebelumnya, Anwar telah mengonfirmasi niat Malaysia untuk bergabung dengan BRICS kepada Presiden Brasil, Luis Inacio Lula da Silva, pada bulan Juni lalu.
Anwar menjelaskan bahwa diskusi antara dirinya dan Lavrov berfokus pada permohonan keanggotaan Malaysia di BRICS. Diskusi ini diadakan karena saat ini BRICS dipimpin oleh Rusia. Anwar menambahkan bahwa keanggotaan Malaysia di BRICS merupakan peluang yang potensial. Hal ini memiliki janji yang signifikan untuk kedua negara dan menegaskan komitmen untuk mendorong kolaborasi internasional yang kuat.
Selain membahas permohonan keanggotaan, diskusi tersebut juga membahas tentang peningkatan kerjasama bilateral antara Malaysia dan Rusia. Anwar menekankan pentingnya memperkuat hubungan bilateral untuk mencapai tujuan bersama dalam berbagai bidang.
Jika Malaysia diterima sebagai anggota BRICS, negara tersebut akan bergabung dengan anggota baru lainnya seperti Arab Saudi, Mesir, Ethiopia, Iran, dan Uni Emirat Arab, yang telah diterima sebagai anggota penuh BRICS pada bulan Januari lalu. Keanggotaan ini diharapkan dapat membawa manfaat ekonomi dan diplomatik yang signifikan bagi Malaysia.
Anwar menegaskan bahwa keanggotaan Malaysia di BRICS akan memperkuat komitmen negara tersebut untuk mendorong kolaborasi internasional yang kuat. Malaysia berkomitmen untuk berkontribusi dalam berbagai inisiatif yang diusung oleh BRICS, termasuk dalam bidang ekonomi, teknologi, dan pembangunan berkelanjutan.