HALUAN.CO – Malaysia mengambil langkah tegas dengan memperketat ekspor dan transit chip AI asal Amerika Serikat, di tengah meningkatnya kekhawatiran internasional mengenai aliran teknologi sensitif ke China. Kebijakan ini langsung berlaku, dan dipandang sebagai langkah strategis untuk merespons tekanan dari Washington.
“Efektif berlaku segera, semua ekspor, transshipment, dan transit chip AI berkinerja tinggi asal AS wajib memiliki izin perdagangan strategis,” tegas pernyataan resmi dari Kementerian Investasi, Perdagangan dan Industri Malaysia pada Senin (14/7), seperti dilansir AFP.
Langkah ini disebut sebagai upaya untuk menutup celah regulasi sekaligus mengkaji lebih lanjut apakah chip berkinerja tinggi asal AS perlu dicantumkan dalam Daftar Barang Strategis. Kebijakan tersebut juga mencerminkan kehati-hatian Malaysia di tengah tarik-menarik kepentingan global antara AS dan China dalam perang teknologi.
Washington sendiri telah menindak ekspor semikonduktor canggih ke China, dengan alasan mempertahankan dominasi dalam bidang teknologi AI. Namun transshipment, sebagai proses pemindahan logistik antar moda, dianggap sebagai salah satu celah yang masih rentan dimanfaatkan untuk menghindari kontrol ekspor.
Malaysia disebut para analis sebagai titik penting dalam rantai pasok chip AI global, berkat kapasitas logistik yang kuat dan letak geografis yang mendukung. Tak heran jika negara ini menjadi sorotan dalam persaingan teknologi AS-China.
Sebelumnya, Wall Street Journal melaporkan bahwa insinyur-insinyur dari China membawa data ke Malaysia pada Maret lalu, untuk membangun model AI menggunakan chip Nvidia yang berbasis di pusat data lokal. Setelahnya, model tersebut disebut-sebut akan dibawa kembali ke China — dugaan yang kini sedang diselidiki pemerintah Malaysia.
Sementara AS menekan, China menanggapi dengan sikap diplomatis. “China bersedia bekerja sama dengan negara-negara di kawasan ini, termasuk Malaysia, untuk bersama-sama menjaga tatanan perdagangan internasional yang bebas dan terbuka,” ucap juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Guo Jiakun.
Malaysia pun menegaskan sikapnya terhadap praktik ilegal. Dalam pernyataannya, pemerintah menyatakan bersikap tegas terhadap segala upaya untuk menghindari kontrol atau keterlibatan dalam aktivitas perdagangan ilegal oleh individu atau perusahaan mana pun.