Jakarta – Selama lebih dari satu dekade, nama Marc Marquez telah menjadi sinonim dengan Honda. Namun, dalam upayanya untuk meraih satu gelar lagi, Marquez memutuskan untuk meninggalkan tim yang telah mengukir namanya. Berdasarkan laporan dari detikOto, kolaborasi antara Honda dan Marquez pernah menjadi kekuatan dominan di ajang MotoGP, dengan enam gelar juara dunia yang berhasil diraih selama 11 tahun kebersamaan mereka.
Empat musim terakhir menjadi periode yang penuh tantangan bagi Honda, yang akhirnya mendorong Marquez untuk berpisah. Keputusan ini terjadi lebih cepat setahun dari kontrak yang seharusnya. Penurunan performa motor dan serangkaian cedera yang dialami Marquez menjadi faktor utama yang memicu perpisahan ini.
Memasuki musim 2024, Marquez bergabung dengan tim satelit Gresini Racing Ducati. Di sini, ia seolah menemukan kembali gairahnya, dengan kembali meraih podium secara konsisten. Performa impresif ini menunjukkan bahwa Marquez masih memiliki daya saing di level tertinggi.
Pada musim MotoGP 2025, Marquez akan membela tim pabrikan Lenovo Ducati. Ketika ditanya mengenai kemungkinan kembali ke Honda di masa depan, Marquez menyatakan bahwa peluang tersebut masih terbuka lebar. Bersama Ducati, Marquez bertekad untuk membuktikan bahwa kariernya belum berakhir dan ia masih mampu bersaing dengan para pebalap terbaik dunia.
Sebelum bergabung dengan Gresini, Marquez harus menghadapi tantangan besar berupa cedera yang berkepanjangan. Di sisi lain, Honda juga mengalami kesulitan dalam menyediakan motor yang kompetitif. Situasi ini sempat menimbulkan keraguan dalam diri Marquez mengenai masa depannya di dunia balap.