Jakarta – Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas akan menyambut kedatangan Paus Fransiskus di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, pada Selasa, 3 September. Sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan, pemimpin umat Katolik dunia ini dijadwalkan tiba sekitar pukul 11.30 WIB.
Uskup Agung Jakarta, Ignatius Kardinal Suharyo Hardjoatmodjo, mengonfirmasi informasi ini setelah mengadakan rapat dengan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Jakarta. Selain Yaqut, Ketua Panitia Kedatangan Paus, Ignasius Jonan, juga akan turut menyambut kedatangan Paus Fransiskus di bandara.
Sebelumnya, beredar informasi bahwa sejumlah pejabat dan tokoh agama juga akan menyambut kedatangan Paus. Di antaranya adalah Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia Gandi Sulistiyanto, Duta Besar Indonesia untuk Tahta Suci Uskup Agung Jakarta Kardinal Ignatius Suharyo, Ketua Konferensi Waligereja Indonesia Mgr Antonius Subianto Bunyamin, Duta Besar Indonesia untuk Tahta Suci Vatikan Trias Kuncahyono, dan Sekretaris Kedutaan Tahta Suci Vatican Pastur Michael Andrew Pawowicsz.
Istana Kepresidenan telah menyiapkan upacara penyambutan yang akan dilaksanakan pada Rabu pagi, 4 September 2024. Seremoni tersebut akan dilaksanakan sebelum Paus Fransiskus bertemu dengan Presiden Joko Widodo.
Presiden Joko Widodo akan mendapat Courtesy Call dari Paus Fransiskus di Istana Merdeka sekitar pukul 10.00 WIB. Pertemuan ini direncanakan berlangsung selama tiga puluh menit. Setelah pertemuan tersebut, agenda akan berlanjut di ruangan utama Istana Negara.
Paus Fransiskus dan Presiden Joko Widodo akan bertemu dengan para pejabat, masyarakat sipil, hingga duta besar di Istana Negara. Pertemuan ini akan berlangsung selama satu jam sebelum Paus Fransiskus melanjutkan rangkaian kunjungannya di Jakarta, termasuk bertemu dengan komunitas Katolik.
Salah satu acara penting dalam kunjungan Paus Fransiskus di Jakarta adalah Misa Akbar yang akan dipimpin oleh Paus pada Kamis, 5 September 2024. Kunjungan ini merupakan kunjungan ketiga pemimpin umat Katolik ke Indonesia. Sebelumnya, Paus Paulus mengunjungi Indonesia pada tahun 1970, diikuti oleh Paus Yohanes 19 tahun kemudian.
Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa lawatan pemimpin umat Katolik ke Tanah Air merupakan momen bersejarah. Kunjungan ini diharapkan dapat mempererat hubungan antara Indonesia dan Tahta Suci Vatikan serta memperkuat toleransi antarumat beragama di Indonesia.
Perjalanan apostolik Paus Fransiskus tidak hanya berhenti di Indonesia. Pada waktu yang berdekatan, pemimpin umat Katolik ini juga akan mengunjungi beberapa negara di kawasan Asia Pasifik, seperti Papua Nugini, Timor Leste, dan Singapura. Kunjungan ini dijadwalkan berakhir pada 13 September 2024.