Jakarta – Harga minyak kembali mengalami penurunan pada Senin (2/9). Berdasarkan laporan dari Reuters, harga minyak mentah berjangka Brent turun sebesar 57 sen atau 0,7 persen menjadi US$76,36 per barel pada pukul 0108 GMT. Sementara itu, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS juga mengalami penurunan sebesar 50 sen atau 0,7 persen menjadi US$73,05 per barel.
Penurunan harga minyak ini merupakan kelanjutan dari tren yang terjadi pada pekan lalu. Pada pekan sebelumnya, harga minyak Brent tercatat turun sebesar 0,3 persen, sementara harga WTI mengalami penurunan yang lebih signifikan sebesar 1,7 persen.
Para analis mengungkapkan bahwa penurunan harga minyak ini disebabkan oleh kekhawatiran investor terhadap rencana peningkatan produksi minyak oleh OPEC+ yang dijadwalkan akan dimulai pada bulan Oktober mendatang. OPEC+ dikabarkan akan melanjutkan rencana untuk meningkatkan produksi minyak sebanyak 180 ribu barel per hari mulai bulan Oktober.
Meskipun ada peningkatan produksi dari OPEC+, pasar minyak sebenarnya mendapatkan sentimen positif dari penurunan tajam produksi minyak di Libya. Namun, sentimen positif ini belum cukup kuat untuk mengangkat harga minyak secara signifikan.
Di tengah sentimen positif tersebut, pasar minyak masih dibayangi oleh kekhawatiran terhadap lesunya permintaan minyak dari Amerika Serikat dan China, yang merupakan konsumen minyak terbesar di dunia. Kekhawatiran ini semakin memperburuk situasi pasar minyak global.