Jakarta – Guru Besar Ilmu Politik Universitas Andalas, Asrinaldi, mengungkapkan pandangannya bahwa Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dipenuhi dengan kepentingan politik.
Asrinaldi menjelaskan bahwa Kadin memiliki peran penting sebagai mitra strategis pemerintah dalam hal koordinasi dan penyelenggaraan pembangunan serta perekonomian Indonesia. Oleh karena itu, menurutnya, wajar jika muncul pandangan bahwa Munaslub diadakan karena rekam jejak Ketua Umum Kadin, Arsjad Rasjid, yang mendukung salah satu pasangan calon pada Pemilu 2024.
Ketua Umum Kadin, Arsjad Rasjid, diketahui memiliki rekam jejak yang mendukung salah satu pasangan calon dalam Pemilu 2024. Hal ini, menurut Asrinaldi, menjadi salah satu alasan mengapa Munaslub Kadin dianggap sarat dengan kepentingan politik. Dukungan ini dinilai mempengaruhi dinamika internal Kadin dan memunculkan berbagai pandangan serta spekulasi terkait tujuan diadakannya Munaslub.
Asrinaldi menambahkan bahwa pengaruh politik dalam organisasi seperti Kadin tidak bisa dihindari, mengingat peran strategisnya dalam perekonomian nasional. Kadin sering kali menjadi jembatan antara pemerintah dan sektor swasta, sehingga kepentingan politik kerap kali masuk ke dalam dinamika organisasi ini.
Lebih lanjut, Asrinaldi menyoroti bahwa Munaslub yang sarat dengan kepentingan politik dapat memiliki implikasi terhadap perekonomian Indonesia. Keputusan-keputusan yang diambil dalam Munaslub bisa saja dipengaruhi oleh agenda politik tertentu, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi kebijakan ekonomi dan pembangunan nasional.