Jakarta – Perum Bulog menghadapi tantangan besar dalam menyalurkan bantuan beras ke wilayah Papua Pegunungan dan Papua Tengah. Hingga saat ini, penyaluran bantuan beras tahap pertama masih belum sepenuhnya selesai.
Epi, perwakilan dari Perum Bulog, mengungkapkan bahwa penyaluran bantuan beras 10 kg untuk tahap pertama periode Januari-Maret telah mencapai 99,69 persen. Total beras yang telah tersalurkan dalam periode tersebut mencapai 658.052 ton. Namun, kendala infrastruktur dan transportasi menjadi hambatan utama yang menyebabkan penyaluran ini belum sepenuhnya rampung.
Epi juga meminta bantuan dari para kepala daerah untuk mempercepat proses penyaluran ini. Ia berharap agar bantuan beras dari pemerintah ini dapat segera sampai ke tangan penerima manfaat yang sangat membutuhkan.
Lebih lanjut, Epi menjelaskan bahwa penyaluran bantuan beras tahap kedua untuk periode April-Juni telah mencapai 98,64 persen. Total beras yang telah tersalurkan dalam periode ini mencapai 651.134 ton. Namun, masih ada lima provinsi yang penyalurannya belum selesai.
Kendala infrastruktur dan transportasi di wilayah Papua Pegunungan dan Papua Tengah memang menjadi tantangan tersendiri. Kondisi geografis yang sulit dijangkau serta minimnya sarana transportasi membuat proses penyaluran bantuan menjadi lebih kompleks. “Kami terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mencari solusi terbaik dalam mengatasi kendala ini,” kata Epi.
Perum Bulog tidak tinggal diam dalam menghadapi tantangan ini. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mempercepat penyaluran bantuan beras, termasuk berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan instansi terkait.
Epi berharap bahwa dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, penyaluran bantuan beras di wilayah Papua Pegunungan dan Papua Tengah dapat segera diselesaikan. “Kami berharap bahwa ke depan, kendala-kendala seperti ini dapat diatasi dengan lebih baik sehingga bantuan dapat tersalurkan dengan lebih cepat dan efisien,” tutupnya.
