Jakarta – Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, akhirnya memberikan klarifikasi terkait keputusannya untuk tidak maju dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat 2024. Nama Sandiaga sempat mencuat menjelang waktu pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) dibuka, terutama setelah adanya opsi dukungan dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Namun, Sandiaga memutuskan untuk tidak mencalonkan diri. Ia mengungkapkan bahwa tawaran untuk maju dalam Pilgub Jabar datang dalam waktu yang sangat dekat, sehingga ia merasa tidak memiliki cukup waktu untuk mempersiapkan diri dengan baik.
KPUD Jawa Barat secara resmi menutup pendaftaran calon gubernur dan wakil gubernur pada Kamis (29/8) pukul 23.59 WIB. Pada akhirnya, KPUD menerima berkas dari empat pasangan calon yang akan bertarung dalam Pilgub Jabar.
Salah satu pasangan calon yang mendaftar adalah Acep Adang Ruhiat dan Gita KDI yang diusung oleh PKB. Pasangan ini menjadi salah satu dari empat pasangan yang resmi mendaftar.
Pasangan calon lainnya adalah Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan yang diusung oleh koalisi 14 partai politik anggota KIM Plus, termasuk Gerindra, Golkar, Demokrat, PAN, PSI, Hanura, Gelora, Garuda, PKN, Partai Buruh, Prima, Perindo, PBB, dan Partai Ummat.
Selain itu, ada juga pasangan Ahmad Syaikhu dan Ilham Habibie yang diusung oleh PKS, Partai NasDem, dan PPP. Pasangan terakhir yang mendaftar adalah Jeje Wiradinata dan Ronal Surapradja yang diusung oleh PDIP di menit-menit terakhir sebelum pendaftaran ditutup.
Sebelumnya, Sandiaga Uno juga menyampaikan harapannya agar gubernur Jawa Barat yang terpilih nanti dapat berjuang tanpa pamrih demi kepentingan rakyat. Ia berharap pemimpin yang terpilih mampu membawa perubahan positif dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jawa Barat.