Mengapa Tahun 2025 Menjadi Titik Balik Penting bagi Energi Terbarukan Global?

Redaksi
3 Min Read

HALUAN.CO – Dunia saat ini tengah memasuki era baru dalam sejarah energi. Berdasarkan laporan terbaru dari International Energy Agency (IEA), tahun 2025 diprediksi akan menjadi salah satu tahun paling krusial dalam perjalanan transisi energi global. Ini bukan sekadar wacana, melainkan perubahan nyata yang terlihat dari peningkatan kapasitas energi bersih, penurunan biaya teknologi, dan semakin banyak negara yang mulai meninggalkan bahan bakar fosil.

Apa yang sebenarnya terjadi? Mengapa tahun ini begitu penting bagi masa depan energi dunia?

Energi Terbarukan Kini Lebih Ekonomis Dibanding Energi Fosil

Selama bertahun-tahun, banyak negara bertahan pada energi fosil karena alasan biaya. Namun, situasi kini telah berubah.

Menurut IEA, biaya produksi energi dari sumber surya dan angin kini menjadi yang termurah dalam sejarah, bahkan mengalahkan batu bara dan gas. Hal ini membuat banyak negara menyadari bahwa beralih ke energi bersih bukan hanya baik untuk lingkungan, tetapi juga lebih ekonomis. Negara-negara berkembang pun mulai mengikuti tren ini berkat akses teknologi yang semakin mudah.

Berita Lainnya  Iran Geram! AS Kirim Pesawat Pengebom ke Timur Tengah!

Tahun ini, kapasitas energi terbarukan dunia meningkat dalam jumlah yang belum pernah terjadi sebelumnya. Instalasi panel surya, proyek angin lepas pantai, hingga pembangkit tenaga air menunjukkan pertumbuhan yang agresif.

IEA memproyeksikan bahwa dalam lima tahun ke depan, energi terbarukan dapat memenuhi hampir seluruh pertumbuhan permintaan listrik global. Ini berarti, dunia secara perlahan mulai meninggalkan ketergantungan pada sumber energi lama.

Australia menjadi contoh paling jelas bagaimana transisi energi dapat terjadi dengan cepat. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, listrik yang dihasilkan dari sumber bersih lebih banyak dibandingkan dari bahan bakar fosil. Ini bukan hanya pencapaian teknis, tetapi simbol bahwa negara maju mulai menyadari urgensi perubahan.

Australia memiliki salah satu paparan sinar matahari terbesar di dunia, dan kini hal itu menjadi “emas baru” dalam bentuk energi surya.

Transisi Energi sebagai Isu Geopolitik Global

Eropa baru saja mengumumkan paket investasi besar untuk proyek energi bersih di Afrika. Ini menunjukkan bahwa transisi energi tidak hanya soal lingkungan, tetapi juga melibatkan kolaborasi antar-negara, persaingan teknologi, dan ketahanan energi jangka panjang. Negara yang menguasai teknologi energi bersih akan menjadi pemimpin ekonomi baru.

Berita Lainnya  Krisis Kemanusiaan di Gaza: Penjarahan Bantuan dan Dampak Konflik Berkepanjangan

Transisi energi bukan hanya urusan pemerintah atau ilmuwan. Generasi muda akan merasakan dampak nyata berupa peluang kerja baru di bidang energi bersih, teknologi yang lebih mudah diakses, lingkungan yang lebih sehat, dan kota yang lebih berkelanjutan. Bagi Indonesia, ini membuka peluang besar untuk tenaga kerja di bidang energi surya, angin, hingga teknologi baterai.

Share This Article
Leave a Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *