Mengenal Ultra-Processed Food: “Camilan Sehat” yang Diam-Diam Picu Penyakit Kronis

Yuliana Adha
1 Min Read

HALUAN.CO – Ultra-processed food (UPF) semakin mudah ditemui dari minuman rendah kalori, granola bar, hingga yoghurt buah.

Meski kerap dilabeli bergizi, riset McMaster University (10 Juni 2025) menegaskan, konsumsi rutin UPF dapat memperbesar risiko penyakit kronis.

UPF, menurut sistem Nova, dibuat nyaris tanpa bahan pangan utuh.

Ekstrak makanan ditambah gula, garam, lemak, pewarna, dan perisa sintetis menjadikannya tahan lama, tampak cantik, serta terasa “nikmat”.

Akibatnya, keripik kentang, sereal manis, pizza beku, bahkan minuman olahraga masuk kategori yang sama.

Penelitian menunjukkan, tubuh memperlakukan UPF sebagai “ancaman” sehingga memicu peradangan dan ketidakseimbangan hormon.

Data 6 000 warga Kanada mengungkap kaitan kuat antara pola makan tinggi UPF dengan hipertensi, gula darah labil, serangan jantung, dan stroke bahkan pada orang yang rajin berolahraga dan berbadan proporsional.

Berita Lainnya  Alasan kenapa dilarang mencuci daging mentah sebelum di masak, peneliti bilang begini

Label “tinggi serat” atau “kaya vitamin” sering membuat konsumen terlena, menggantikan sayur dan buah segar dengan produk ultra olahan.

Untuk meredam risiko, Kanada mewajibkan label peringatan bagi makanan tinggi natrium, gula, dan lemak jenuh mulai Januari 2026.

Meski demikian, banyak pangan sehari-hari seperti roti putih atau muffin kemasan tetap perlu diwaspadai.

Kesadaran akan bahaya UPF penting agar kita lebih selektif memilih asupan yang benar-benar menyehatkan, bukan sekadar terlihat “sehat” di kemasan.

Share This Article
Leave a Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *