Jakarta – Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, mengungkapkan bahwa dirinya menerima banyak laporan terkait perundungan di kalangan dokter peserta program pendidikan dokter spesialis (PPDS). Kasus terbaru yang mencuat adalah bunuh diri seorang peserta PPDS di Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (Undip), yang diduga tidak tahan menghadapi bullying.
Kasus ini mencuat setelah dugaan perundungan di program studi Universitas Diponegoro terhadap ARL (30), seorang peserta PPDS di RSUP Dr Kariadi, Semarang, Jawa Tengah, yang berujung pada tindakan bunuh diri. Menkes Budi Gunadi Sadikin menyatakan bahwa pihaknya telah mengirim tim audit dan bekerja sama dengan kepolisian untuk mengusut tuntas kasus ini.
Menkes juga mengungkapkan bahwa pihaknya telah mendapatkan bukti berupa catatan harian milik ARL. Catatan tersebut akan diperiksa lebih lanjut untuk memahami perkembangan moral dan kejiwaan ARL sebelum kejadian tragis tersebut. Jika terbukti adanya perundungan, Menkes menegaskan bahwa pihaknya akan memberikan sanksi tegas kepada pelaku.
Kementerian Kesehatan berkomitmen untuk menindak tegas segala bentuk perundungan di kalangan dokter PPDS. Menkes Budi Gunadi Sadikin menekankan pentingnya menciptakan lingkungan pendidikan yang sehat dan mendukung bagi para dokter muda. “Kami akan terus memantau dan memastikan bahwa tidak ada lagi kasus serupa yang terjadi di masa depan,” ujarnya.