Jakarta – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi merespons positif rencana pembentukan angkatan siber di TNI. Menurutnya, angkatan siber sebagai matra keempat di tubuh TNI sangat diperlukan karena menjadi hal krusial yang menyangkut pertahanan negara.
Budi Arie menegaskan bahwa dalam beberapa dekade mendatang, peperangan tidak hanya akan dilakukan secara fisik, tetapi juga secara siber. Ia menjelaskan bahwa Indonesia sebagai negara besar memerlukan pertahanan siber yang kuat. Negara-negara maju saat ini sudah memiliki pertahanan siber untuk mengatasi perang non-fisik tersebut.
Ide pembentukan angkatan siber sebagai matra keempat pertama kali disampaikan oleh Ketua MPR RI Bambang Soesatyo saat menyampaikan pidato kenegaraan dalam sidang tahunan MPR pada Jumat (16/8). Usulan ini mendapat perhatian serius dari berbagai pihak, termasuk dari TNI dan pemerintah.
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menyebut bahwa ke depan, satuan siber berkemungkinan akan diisi oleh mayoritas orang sipil yang memiliki kemampuan teknologi informasi (IT) yang mumpuni. Agus menyampaikan bahwa saat ini TNI telah memiliki satuan-satuan siber dan akan mengoptimalkan satuan yang telah ada. Ia juga mengatakan bahwa pihaknya masih terus menimbang-nimbang pembentukan matra khusus siber.
Menko Polhukam Hadi Tjahanto menekankan bahwa angkatan siber sangat penting untuk dimiliki karena saat ini perang sudah memasuki ranah siber. Menurutnya, pertahanan dan keamanan negara kini tidak hanya sebatas kekuatan pesawat tempur, tank, hingga kapal perang. Pertahanan siber menjadi elemen penting dalam menjaga kedaulatan negara di era digital ini.