Jakarta – Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam bidang digital, terutama melalui banyaknya startup dan aplikasi yang diciptakan oleh anak bangsa. Menurut Budi Arie, Indonesia berada di jajaran atas negara dengan jumlah startup tertinggi di dunia.
Selain itu, potensi digital Indonesia juga terlihat dari banyaknya aplikasi yang dibuat oleh talenta lokal. Budi Arie mencontohkan bahwa talenta Indonesia telah menyumbang sebanyak 18 ribu aplikasi di Google Play Store, pasar aplikasi mobile milik raksasa teknologi Google.
Berdasarkan potensi tersebut, Budi Arie optimistis bahwa talenta digital Indonesia dapat mengoptimalkan proses digitalisasi. Namun, ia juga menekankan bahwa masih ada pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan. Salah satu tantangan utama adalah mengakselerasi pertumbuhan startup dan aplikasi tersebut hingga menjadi model bisnis yang efektif.
Dalam kesempatan yang sama, Duta Besar RI untuk Korea Selatan sekaligus Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), Gandi Sulistiyanto, menambahkan bahwa pengelolaan startup yang lebih baik di pemerintahan bisa menjadi salah satu cara untuk melakukan akselerasi. Gandi mencontohkan pelaksanaan kontes di Korea, di mana startup yang mewakili Indonesia dikirim oleh berbagai instansi mulai dari Kementerian Perindustrian, Kementerian Kominfo, hingga Kementerian Perdagangan.
Gandi juga menyoroti perbedaan pendekatan antara Indonesia dan Korea dalam pembinaan startup. Di Korea, pembinaan startup dilakukan di bawah naungan Ministry of Science and ICT, yang menunjukkan betapa terorganisirnya dukungan pemerintah terhadap perkembangan startup di negara tersebut.