Vientiane – Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengimbau negara-negara ASEAN untuk memastikan upaya perlucutan senjata nuklir terus berlanjut. Menlu Retno juga mendesak pemilik senjata nuklir untuk menepati komitmen mereka dalam non-proliferasi (penyebaran senjata nuklir) secara global.
Retno menekankan pentingnya sejumlah perjanjian internasional dalam mendukung upaya ini, di antaranya Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA), Comprehensive Nuclear-Test-Ban Treaty, Anti-Ballistic Missile Treaty, dan Strategic Arms Race Reduction Treaty. Menurutnya, perjanjian-perjanjian ini sangat penting untuk menjauhkan dunia dari ancaman senjata nuklir.
Indonesia, lanjut Retno, menyambut baik pelatihan yang dilakukan antara ASEAN dan Agency for the Prohibition of Nuclear Weapons in Latin America and the Caribbean (OPANAL). Pelatihan ini telah dibahas sebelumnya dalam isu reservasi pada Mei 2024. Retno menekankan bahwa dengan adanya berbagai tantangan tersebut, negara-negara ASEAN harus tetap berpegang teguh pada komitmennya untuk menjadikan kawasan Asia Tenggara sebagai kawasan bebas senjata nuklir.
Retno menegaskan bahwa negara-negara ASEAN harus terus berkomitmen untuk menjadikan Asia Tenggara sebagai kawasan bebas senjata nuklir. Hal ini penting untuk menjaga stabilitas dan keamanan di kawasan tersebut.
Pertemuan komisi SEANWFZ menyambut baik rencana aksesi Timor-Leste ke dalam Traktat SEANWFZ yang ditargetkan selesai pada tahun 2024. Selain itu, pertemuan tersebut juga menyambut baik berbagai kemajuan dari implementasi rencana aksi traktat SEANWFZ periode 2023-2027.