Jakarta – Menteri Keuangan Kanada, Chrystia Freeland, secara resmi mengundurkan diri setelah berselisih dengan Perdana Menteri Justin Trudeau terkait berbagai isu, termasuk penanganan potensi tarif dari Amerika Serikat (AS). Keputusan ini menjadi pukulan telak bagi pemerintahan Trudeau yang sudah menghadapi tantangan popularitas.
Menurut laporan Reuters pada Selasa (17/12/2024), Freeland memutuskan untuk mundur setelah pertemuan dengan Trudeau pada Jumat (13/12) sebelumnya. Freeland mengungkapkan bahwa pengunduran dirinya terjadi setelah Trudeau menawarkan penurunan jabatan dari kursi menteri, menyusul perdebatan panjang mengenai kebijakan pengeluaran.
Sebagai langkah cepat, Trudeau menunjuk Dominic LeBlanc, Menteri Keamanan Publik dan anggota lingkaran dalamnya, untuk menggantikan posisi Freeland sebagai Menteri Keuangan. Penunjukan ini diharapkan dapat mengisi kekosongan dan menjaga stabilitas pemerintahan.
Pengunduran diri Freeland, yang juga menjabat sebagai wakil perdana menteri, menandai salah satu krisis terbesar yang dihadapi Trudeau sejak menjabat pada November 2015. Kepergian Freeland meninggalkan Trudeau tanpa sekutu penting, terutama saat menghadapi ancaman kekalahan dalam pemilu mendatang dari oposisi Konservatif.
Sumber dari Partai Liberal mengungkapkan bahwa Trudeau berencana menempatkan Freeland dalam posisi menteri tanpa portofolio yang menangani hubungan Kanada-AS, yang dianggap sebagai penurunan pangkat signifikan.
Media dalam negeri melaporkan bahwa perselisihan antara Freeland dan Trudeau juga mencakup usulan pemerintah untuk keringanan pajak sementara dan langkah-langkah belanja lainnya. Freeland menegaskan bahwa ancaman tarif baru dari AS merupakan ancaman serius bagi perekonomian Kanada.
Freeland bukan satu-satunya menteri yang mundur. Pada hari yang sama, Menteri Perumahan Sean Fraser juga mengumumkan pengunduran dirinya dengan alasan keluarga. Selain itu, enam menteri lainnya telah menyatakan niat untuk tidak mencalonkan diri lagi dalam pemilu berikutnya, menambah tekanan pada pemerintahan Trudeau.
Sebelum terjun ke dunia politik pada tahun 2013, Freeland memiliki karier yang cemerlang sebagai jurnalis. Ia pernah menjabat sebagai editorial senior di beberapa perusahaan media ternama, termasuk Financial Times, Globe and Mail, dan Reuters, tempat ia bekerja dari tahun 2010 hingga 2013.