Jakarta – Dalam sebuah langkah yang penuh ambisi, Menteri Hak Asasi Manusia (HAM), Natalius Pigai, mengungkapkan keinginannya agar anggaran kementerian yang baru dibentuk di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dapat mencapai angka fantastis Rp20 triliun. Pigai memiliki visi besar, salah satunya adalah mendirikan Universitas Hak Asasi Manusia (Unham) di Indonesia, yang akan menjadi universitas pertama di dunia yang sepenuhnya berfokus pada pendidikan HAM.
Pigai berpendapat bahwa pendirian Unham akan memberikan dampak signifikan dalam memperkuat pemahaman dan perlindungan HAM di tanah air. Sebagai mantan Komisioner Komnas HAM, Pigai berkomitmen untuk memperkuat perlindungan HAM dan memastikan bahwa kebutuhan HAM masyarakat terpenuhi. Namun, ia menilai bahwa anggaran sebesar Rp64 miliar yang saat ini tersedia tidak mencukupi untuk mewujudkan visi tersebut.
Pigai menegaskan bahwa Kementerian HAM akan terlibat langsung dalam pelaksanaan program-program pemerintah. Ia ingin memastikan bahwa program yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto, seperti penyediaan makanan bergizi gratis dan pembangunan 3 juta rumah untuk rakyat, dapat dilaksanakan sesuai dengan prinsip-prinsip HAM. Pigai menekankan pentingnya integrasi nilai-nilai HAM dalam setiap kebijakan dan program pemerintah.
Sebagai institusi baru, Kementerian HAM menghadapi berbagai tantangan dalam menjalankan tugasnya. Namun, Pigai mengklaim telah mempelajari program-program yang sebelumnya berada di bawah Direktorat Jenderal HAM Kementerian Hukum dan HAM. Ia menyatakan bahwa kementeriannya telah menyiapkan rancangan program untuk setahun ke depan yang siap untuk dieksekusi.