Jakarta – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra, Ahmad Muzani, mengungkapkan bahwa menteri dari kalangan profesional dalam kabinet Prabowo Subianto tidak harus berasal dari luar partai. Muzani menyampaikan pernyataan ini sebagai respons terhadap rencana komposisi menteri-menteri Prabowo yang akan didominasi oleh kelompok non-partai.
Menurut Muzani, menteri profesional juga bisa berasal atau terafiliasi dengan partai politik. Hal ini menunjukkan bahwa keahlian dan kompetensi tidak eksklusif milik individu di luar partai, tetapi juga bisa ditemukan di dalam partai politik.
Muzani mengaku belum mengetahui secara pasti komposisi kabinet yang akan ditunjuk oleh Prabowo. Saat ini, Ketua Umum Partai Gerindra tersebut masih melakukan penggodokan hingga pengumuman resmi pada 20 Oktober mendatang. Proses ini melibatkan berbagai masukan dari berbagai pihak, terutama dari internal koalisi.
Muzani memastikan bahwa jumlah kementerian ke depan akan bertambah. Penambahan ini diharapkan dapat membuat program-program pemerintah semakin fokus dan efektif. Prabowo terus mendengar masukan dari berbagai pihak terkait komposisi menteri-menterinya ke depan, dengan harapan dapat membentuk kabinet yang solid dan kompeten.
Sebelumnya, Muzani mengungkapkan bahwa Presiden terpilih Prabowo Subianto akan membentuk zaken kabinet, yaitu kabinet yang diisi oleh individu-individu kompeten. Meskipun demikian, individu-individu tersebut bisa juga diajukan oleh partai politik. Hal ini menunjukkan bahwa Prabowo mengutamakan kompetensi dan keahlian dalam memilih menteri-menterinya.
Ketua Harian Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, menambahkan bahwa Prabowo akan merampungkan komposisi menteri di kabinetnya sebelum pelantikan dilakukan pada 20 Oktober mendatang. Proses ini diharapkan dapat menghasilkan kabinet yang mampu menjalankan program-program pemerintah dengan baik dan efektif.