Jakarta – Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, mengungkapkan bahwa ekonomi Indonesia saat ini tertinggal jauh dibandingkan dengan Korea Selatan. Pernyataan ini muncul meskipun kedua negara memiliki waktu kemerdekaan yang hampir bersamaan. Korea Selatan merdeka pada 15 Agustus 1945, sementara Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945. Namun, meski memiliki sejarah kemerdekaan yang hampir sama, ekonomi Indonesia dikatakan jauh tertinggal dibandingkan dengan Korea Selatan.
Salah satu indikator ketertinggalan ekonomi Indonesia dibandingkan Korea Selatan adalah pendapatan per kapita masyarakatnya. Teten Masduki menyebutkan bahwa kondisi ini merupakan sebuah ironi, mengingat Korea Selatan adalah negara yang relatif kecil. Selain itu, Korea Selatan hanya mampu memanfaatkan sekitar 30 persen dari sumber daya alam mereka untuk menopang ekonomi, baik untuk sektor pertanian, perkantoran, maupun perumahan.
Sebagian besar sumber daya alam Korea Selatan terdiri dari gunung dan batu, yang sangat berbeda dengan Indonesia yang memiliki sumber daya alam yang melimpah. Teten menekankan bahwa kondisi ini perlu diperbaiki agar Indonesia bisa mengejar ketertinggalan dari Korea Selatan.
Menurut Teten, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk memperbaiki kondisi ekonomi Indonesia. Salah satunya adalah dengan meningkatkan penciptaan lapangan kerja yang berkualitas. Ini bisa dicapai dengan menarik investasi di sektor manufaktur yang mampu menciptakan banyak lapangan kerja. Hingga saat ini, sekitar 97 persen lapangan kerja di Indonesia masih disediakan oleh sektor UMKM.
Investasi di sektor manufaktur dianggap sebagai salah satu solusi untuk menciptakan lapangan kerja yang berkualitas. Dengan adanya investasi ini, diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan daya saing Indonesia di kancah internasional. Teten menekankan bahwa sektor manufaktur memiliki potensi besar untuk menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang signifikan, sehingga dapat membantu mengurangi tingkat pengangguran di Indonesia.
Teten juga menyoroti peran penting UMKM dalam perekonomian Indonesia. Saat ini, UMKM menyumbang sekitar 97 persen dari total lapangan kerja di Indonesia. Oleh karena itu, pengembangan dan pemberdayaan UMKM menjadi salah satu fokus utama pemerintah dalam upaya meningkatkan perekonomian nasional. Dengan memberikan dukungan yang lebih besar kepada UMKM, diharapkan dapat meningkatkan kontribusi mereka terhadap perekonomian Indonesia.