Jakarta – Usai dilantik sebagai Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid menetapkan sasaran ambisius untuk mempercepat koneksi internet di Indonesia. Tujuannya adalah agar kecepatan internet tidak hanya merata di seluruh pelosok negeri, tetapi juga lebih cepat dan andal. Namun, tantangan utama yang dihadapi adalah keterbatasan spektrum frekuensi yang saat ini digunakan oleh operator seluler.
Operator seluler di Indonesia saat ini mengandalkan spektrum frekuensi 900 MHz, 1.800 MHz, 2,1 GHz, dan 2,3 GHz untuk menyediakan layanan telekomunikasi. Spektrum ini harus dibagi untuk mendukung tiga teknologi seluler yang berbeda, yaitu 2G, 3G, dan 5G. Pembagian ini menyebabkan keterbatasan dalam meningkatkan kualitas layanan, terutama dalam adopsi teknologi terbaru seperti 5G, yang saat ini masih terasa seperti 4G.
Sebagai langkah strategis, Kementerian Komunikasi dan Digital berencana untuk mengadakan lelang frekuensi baru pada tahun depan. Frekuensi yang akan dilelang meliputi 700 MHz, 2,6 GHz, dan 26 GHz. Penambahan spektrum ini diharapkan dapat memberikan angin segar bagi operator seluler untuk meningkatkan kualitas layanan dan mempercepat adopsi teknologi 5G.
Namun, tantangan berikutnya yang harus dihadapi adalah harga lelang frekuensi. Menurut Saki, perlu ada solusi yang melibatkan semua pihak terkait untuk menentukan harga yang wajar dan terjangkau. Hal ini penting agar operator seluler dapat berpartisipasi dalam lelang dan memanfaatkan spektrum baru untuk meningkatkan layanan mereka.
Telkomsel, sebagai salah satu operator seluler terbesar di Indonesia, telah menunjukkan komitmennya dalam menghadirkan layanan telekomunikasi yang optimal dan relevan dengan kebutuhan masyarakat. Salah satu pencapaian terbaru Telkomsel adalah keberhasilan dalam melakukan operasi bedah menggunakan teknologi robotik yang dikendalikan dari jarak jauh, berkat dukungan jaringan 5G.
Operasi ini melibatkan kolaborasi antara tim dokter dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Kencana di Jakarta dan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof. Dr. I.G.N.G. Ngoerah di Bali. Mereka berhasil melakukan operasi kista ginjal pada pasien yang berada di Jakarta, sementara dokter bedah berada di Bali.