Jakarta – Di tengah popularitas mobil hybrid yang kian meningkat, beredar anggapan bahwa mesin mobil hybrid tidak memerlukan penggantian oli secara rutin. Asumsi ini muncul karena mesin bensin dianggap jarang beroperasi selama daya baterai hybrid masih mencukupi. Namun, penting untuk diingat bahwa mesin mobil hybrid tetap memerlukan perawatan, termasuk penggantian oli mesin secara berkala.
Seiring waktu, kualitas oli mesin dapat terkontaminasi, yang mengakibatkan penurunan kualitas. Struktur senyawa kimia dalam oli mesin pasti akan berubah, dan kemampuannya untuk menjalankan tugasnya akan menurun. Ketika oli tidak dapat bekerja secara optimal dalam melindungi komponen mesin, gesekan akan meningkat, meninggalkan banyak kotoran atau residu.
Kotoran yang menumpuk dapat menghambat kinerja mesin dan merusak komponen di dalamnya. Residu berlebihan juga dapat mempengaruhi pompa dan filter oli mesin, bahkan menyebabkan penyumbatan. Fungsi oli lainnya, seperti membantu melepaskan panas mesin, juga akan berkurang, membuat kerja radiator semakin berat.
Meskipun mobil jarang digunakan, sebaiknya oli mesin tetap diganti secara berkala. Seiring waktu, senyawa kimia dalam oli mesin akan mengalami perubahan akibat proses oksidasi. Kandungan air akibat oksidasi pada oli mesin akan meningkat hingga mencapai level yang berbahaya jika dibiarkan.
Begitu mesin dinyalakan, kontaminasi air akan merusak formula oli dan menurunkan kemampuannya. Akibatnya, mesin mobil dapat mengalami masalah karena pelumas gagal melindungi komponen mesin. Ruang mesin juga berpotensi mengalami karat yang dapat merambat ke berbagai komponen mesin hybrid.
Meskipun mesin bensin pada mobil hybrid jarang beroperasi karena efisiensi baterai dan motor listrik yang semakin tinggi, penggantian oli mesin tetap diperlukan setiap 6 bulan atau 10 ribu km, tergantung mana yang tercapai lebih dahulu.
Pemilik mobil juga harus memeriksa indeks kekentalan atau viskositas cairan yang ada pada oli mesin. Biasanya terdapat kode spesifikasi oli pada mesin mobil yang tertulis seperti 0W-20, 0W-40, 10W-40, 20W-50, dan lain sebagainya. Sesuaikan dengan kebutuhan mesin agar jantung penggerak tetap bekerja optimal.