Jakarta – Toyota, berkolaborasi dengan startup asal Amerika Serikat, Joby Aviation Inc., sukses melaksanakan uji coba perdana mobil terbangnya di Jepang pada akhir pekan lalu. Uji coba ini berlangsung di Toyota Technical Center Higashi-Fuji, di mana kendaraan udara tersebut berhasil mencapai ketinggian 500 meter.
Prosedur uji terbang ini merupakan langkah krusial untuk memperoleh sertifikasi tipe yang diperlukan agar mobil terbang ini dapat beroperasi secara komersial. Sertifikasi ini harus diperoleh dari otoritas penerbangan di Amerika Serikat, Jepang, Eropa, dan beberapa wilayah lainnya. Dengan sertifikasi ini, Toyota berharap dapat membuka jalan bagi penggunaan komersial mobil terbang di masa depan.
Menurut Toyota dan Joby Aviation, mobil terbang atau yang dikenal dengan istilah electric vertical take-off and landing (eVTOL) ini memiliki potensi besar untuk mengubah cara manusia bertransportasi. Teknologi ini tidak hanya menawarkan inovasi, tetapi juga kemudahan dalam aktivitas sehari-hari. Mobil terbang ini diharapkan dapat menjadi solusi transportasi yang efisien dan cepat di masa depan.
Toyota memiliki ambisi besar untuk memulai layanan komersial mobil terbangnya pada tahun 2025 di Timur Tengah. Dengan panjang 6 meter dan lebar 12 meter, mobil terbang ini dirancang untuk dapat melayani hingga 5 orang, termasuk penumpang dan kru atau pilotnya. Ini menunjukkan potensi besar dalam mengatasi tantangan transportasi di wilayah yang memiliki infrastruktur darat yang terbatas.
Untuk mewujudkan proyek ambisius ini, Toyota telah menginvestasikan dana sebesar US$894 juta di Joby Aviation. Investasi ini diharapkan dapat mempercepat pengembangan dan komersialisasi mobil terbang, serta memperkuat posisi Toyota sebagai pelopor dalam industri transportasi masa depan.
