Liverpool – Mohamed Salah, sang maestro lapangan hijau dari Liverpool, kini tengah berada dalam pusaran ketidakpastian terkait masa depannya di klub. Kontraknya dengan The Reds akan berakhir dalam hitungan bulan, tepatnya pada bulan Juni mendatang. Situasi ini membuka peluang bagi Salah untuk mulai menjajaki negosiasi dengan klub lain pada bulan Januari nanti, sebuah skenario yang membuat para pendukung Liverpool dilanda kecemasan.
Kendati kontraknya hampir usai, performa Mohamed Salah di atas lapangan tetap memukau. Musim ini, pemain berusia 32 tahun tersebut telah mengukir 13 gol dan menyumbangkan 11 assist dalam 20 penampilannya. Kontribusi yang luar biasa ini menegaskan betapa vitalnya peran Salah dalam tim, dan mengapa banyak pihak berharap ia tetap berlabuh di Anfield.
Liverpool dikenal dengan kebijakan ketatnya terkait perpanjangan kontrak bagi pemain yang telah memasuki usia 30 tahun ke atas. Klub Merseyside ini biasanya hanya menawarkan kontrak berdurasi dua tahun dengan opsi perpanjangan. Kebijakan ini diduga menjadi salah satu batu sandungan dalam negosiasi kontrak baru Salah, mengingat performanya yang masih sangat kompetitif.
Kebijakan kontrak Liverpool yang ketat ini menempatkan klub dalam dilema. Di satu sisi, mereka ingin mempertahankan Salah yang masih menunjukkan performa gemilang. Namun di sisi lain, mereka harus mematuhi kebijakan internal yang telah ditetapkan. Situasi ini membuat negosiasi kontrak menjadi lebih rumit dan menambah ketidakpastian mengenai masa depan Salah di Liverpool.