Momen Tegang Kate Middleton dan Meghan Markle di Kastil Windsor Usai Wafatnya Ratu Elizabeth II

redaksiHaluan
3 Min Read
Kerap dibanding-bandingkan, deretan pesona Kate Middleton ini disebut mustahil bisa ditandingi Meghan Markle

HALUAN.CO – Pertemuan publik pertama antara Kate Middleton dan Meghan Markle setelah sekian lama tak tampil bersama menjadi sorotan tajam publik dan media. Momen tersebut terjadi di Kastil Windsor, tak lama setelah wafatnya Ratu Elizabeth II, dalam sebuah perjalanan kaki bersama Pangeran William dan Pangeran Harry untuk menyapa pelayat dan menunjukkan solidaritas keluarga kerajaan.

Meski terlihat sebagai bentuk kebersamaan, suasana di balik layar jauh dari damai. Momen langka ini merupakan kali pertama keempatnya—yang dulu dijuluki Fab Four—berkumpul kembali di depan umum setelah lebih dari satu tahun, menyusul konflik berkepanjangan antara keluarga kerajaan dan keluarga Sussex, yang kian meruncing sejak wawancara kontroversial Harry dan Meghan bersama Oprah Winfrey.

Menurut pakar kerajaan Robert Jobson, momen itu sebenarnya bukanlah bentuk rekonsiliasi tulus. Ia menyebut penampilan bersama tersebut sebagai “ilusi” yang diatur dengan hati-hati demi citra publik. Bahkan, Kate Middleton dikabarkan mengatakan kepada seorang bangsawan senior bahwa momen itu adalah salah satu hal tersulit yang pernah ia hadapi.

Sepanjang sesi berjalan kaki dan menyapa pelayat, sejumlah pakar bahasa tubuh mencatat gestur yang mengisyaratkan ketegangan dan kecanggungan, terutama dari pihak Meghan Markle. Judi James, pakar bahasa tubuh yang kerap menganalisis perilaku anggota kerajaan, menyatakan bahwa Meghan tampak menahan diri, menunjukkan tanda-tanda stres seperti menyentuh rambut secara berulang dan terlihat ragu dalam bergerak.

Berita Lainnya  Tentang foot drop: Suatu kondisi saat seseorang sulit mengangkat bagian depan kaki, dipicu karena cedera saraf

Salah satu momen paling mencolok terjadi saat Kate dan Meghan sempat saling bertatapan. Meghan terlihat mengangguk singkat dan mundur dua langkah sambil digandeng Harry—gerakan yang dinilai sebagai bentuk kegelisahan. Saat William mencoba mengarahkan sesi foto bersama, Meghan tampak semakin tidak nyaman. James menyebut bahasa tubuh Meghan sebagai bentuk kehati-hatian dan ketegangan alami.

Katia Loisal, pakar lain, menyoroti bagaimana tatapan tajam Kate Middleton dapat menurunkan rasa percaya diri Meghan. Ia menambahkan bahwa bahasa tubuh Meghan—yang tampak menundukkan kepala, ragu melambaikan tangan, dan lebih sering menoleh ke arah Harry—merupakan sinyal ketidaknyamanan yang jelas.

Katia juga menegaskan bahwa ekspresi Meghan jauh dari citra percaya diri yang biasa ia tampilkan di hadapan publik. Menurutnya, hal ini bisa jadi dipengaruhi oleh tekanan dan kritik yang terus-menerus diarahkan padanya dalam beberapa waktu terakhir.

Harry sendiri terlihat sangat protektif, kerap berada di sisi Meghan selama interaksi tersebut. Hal ini selaras dengan hubungan kuat yang ditampilkan pasangan ini dalam dokumenter Harry & Meghan: An African Journey yang dirilis pada 2019, serta wawancara Oprah Winfrey pada 2021, di mana mereka secara terbuka membahas tekanan dari media dan dugaan konflik internal keluarga kerajaan.

Berita Lainnya  Stoikisme dan filosofi teras: Menjauhkan overthinking dan menjalani kehidupan dengan bijak

Meski secara formal momen tersebut tampak sebagai bentuk penghormatan kepada Ratu Elizabeth II dan dukungan kepada Raja Charles III, suasana tegang di antara para menantu kerajaan tidak bisa disembunyikan. Jelas bahwa meskipun berdiri berdampingan, hubungan pribadi mereka masih berada dalam bayang-bayang konflik yang belum sepenuhnya terselesaikan.

Share This Article
Leave a Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *