Jakarta – Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengambil tindakan tegas dengan menonaktifkan dua anggota yang diduga memiliki keterkaitan dengan organisasi Yahudi. Langkah ini diambil menyusul pertemuan lima kader Nahdlatul Ulama (NU) dengan Presiden Israel, Isaac Herzog, di Israel.
Asrorun Ni’am, dalam sela-sela kegiatan Musyawarah Nasional Ke-10 Forum Zakat yang berlangsung di Kota Padang, Sumatera Barat, menyampaikan keputusan tersebut. Namun, ia tidak memberikan rincian identitas kedua nama yang dinonaktifkan karena masih dalam tahap penelusuran oleh MUI Pusat.
Ni’am menegaskan bahwa penonaktifan dua nama tersebut dilakukan untuk kepentingan klarifikasi terkait pertemuan dengan Presiden Israel. Ia juga menekankan bahwa kedua nama tersebut tidak ikut berangkat ke Israel untuk bertemu dengan Isaac Herzog, meskipun mereka tergabung dalam sebuah organisasi yang terafiliasi dengan Yahudi.
MUI tidak menutup kemungkinan untuk memberikan sanksi yang lebih berat kepada kedua nama tersebut jika terbukti melakukan kesalahan fatal. Langkah penonaktifan ini ditujukan untuk menyelidiki lebih mendalam terkait pertemuan yang dinilai telah melukai perasaan masyarakat Indonesia.
MUI mengutuk keras pertemuan lima kader NU dengan Presiden Israel, Isaac Herzog. Menurut MUI, langkah tersebut sama sekali tidak mempertimbangkan situasi yang sedang terjadi. Pihak-pihak yang hadir dalam pertemuan tersebut telah memberikan klarifikasi dan menerima sanksi.