Mukti Ali Kepergok Bertemu Dubes Israel, Ada Apa di Balik Agenda RAHIM?

1 min read

Jakarta – Mantan Direktur Eksekutif Pusat Studi Warisan Ibrahim untuk Perdamaian (RAHIM), Mukti Ali Qusyairi, mengaku terkejut dan merasa diframing terkait pertemuannya dengan Duta Besar Israel untuk Singapura, Eli Vered Hazan. Pertemuan tersebut terjadi saat Mukti dan tim RAHIM sedang melakukan penelitian tentang toleransi agama di Singapura.

Mukti menjelaskan bahwa pertemuan tersebut terjadi secara tidak sengaja pada 6-12 Agustus 2023. Saat itu, RAHIM sedang bertemu dengan perwakilan lintas agama, termasuk komunitas Yahudi di Singapura. Mukti mengaku sempat berbincang singkat dengan Eli mengenai toleransi beragama, namun percakapan tersebut tidak dilakukan secara empat mata, melainkan bersama perwakilan komunitas agama lainnya.

Mukti membantah isi siaran pers di situs rahim.or.id yang menyebut kunjungan ke Singapura selama enam hari tersebut bertujuan untuk menjajaki pembukaan hubungan diplomatik antara Indonesia dan Israel. Meskipun dalam siaran pers tersebut, Mukti dikutip sebagai direktur eksekutif dan disertai dengan foto dokumentasi acara.

Steering Committee RAHIM untuk Urusan Luar Negeri, Elisheva Stroos, menjadi pengatur kunjungan yang mengirim enam delegasi RAHIM, dipimpin oleh Leo Agustinus Yuwono. Dalam siaran pers tersebut, Mukti disebut menjajaki kemungkinan membuka hubungan diplomasi Indonesia-Israel.

Mukti yang sebelumnya menjabat di Lembaga Bahtsul Masail (LBM) PWNU DKI Jakarta kini telah dipecat karena keterlibatannya dengan RAHIM. Ia diberhentikan bersama dua anggota LBM NU lainnya yang turut aktif di RAHIM. Pemecatan ini merupakan buntut dari pertemuan lima nahdliyin dengan Presiden Israel, Isaac Herzog.

Pengamat Hubungan Internasional Universitas Padjajaran, Dina Y. Sulaeman, menjelaskan bahwa lobi-lobi Israel di Indonesia telah lama ada. Lobi-lobi ini masuk melalui berbagai cara, mulai dari undangan ke Israel untuk memberikan informasi yang diinginkan Israel hingga kerja sama dengan universitas.

Dina mengatakan bahwa pandangan yang disampaikan adalah bahwa Israel adalah negara demokratis, memiliki keunggulan teknologi, serta dianggap aman dan damai. Selain itu, ada juga tawaran beasiswa yang diberikan oleh Israel untuk orang Indonesia yang ingin kuliah di Israel.

Dina juga menyinggung perihal diplomasi publik yang telah berlangsung lama. Jejaringnya adalah melalui kerja sama dengan universitas hingga NGO. Isu-isu yang ditawarkan untuk kerja sama dengan lembaga maupun kampus di Indonesia adalah dialog antar agama, toleransi, serta moderasi beragama.

Berita Terbaru

Mengenai Kami

Haluan.co adalah bagian dari Haluan Media Group yang memiliki visi untuk mencerdaskan generasi muda Indonesia melalui sajian berita yang aktual dan dapat dipercaya

Alamat
Jalan Kebon Kacang XXIX Nomor 02,
Tanah Abang, Jakarta Pusat
—–
Lantai IV Basko Grandmall,
Jl. Prof. Hamka Kota Padang –
Sumatera Barat

 0813-4308-8869
 [email protected]

Copyright 2023. All rights reserved.
Haluan Media GroupÂ