Jakarta – Mulai 1 Januari 2025, Indonesia akan menerapkan penggunaan biodiesel dengan campuran 40 persen kelapa sawit, yang dikenal sebagai B40. Deputi II Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Dida Gardera, menyatakan bahwa hasil uji jalan menunjukkan B40 ‘relatif aman untuk kendaraan’. Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan penggunaan energi terbarukan di sektor transportasi.
Dida Gardera juga mengungkapkan bahwa implementasi biodiesel dari kelapa sawit tidak akan berhenti pada B40. Pemerintah memiliki rencana jangka panjang untuk meningkatkan campuran biodiesel hingga B100. Namun, untuk mencapai B50 hingga B100, diperlukan kajian lebih mendalam dari segi teknis dan ekonomi. Presiden Prabowo Subianto, dalam forum bisnis di Brasil, menyatakan bahwa Indonesia akan beralih ke B50 pada tahun 2025.
Saat ini, Indonesia masih menggunakan B35, dan akan beralih ke B40 pada tahun 2025. Menurut Dida, pemerintah telah menyusun roadmap biodiesel secara bertahap dari B40 hingga B100. Uji coba B50 direncanakan pada tahun 2025, dengan implementasi penuh kemungkinan dilakukan pada 2027-2028.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah melakukan uji jalan B40 hingga 50 ribu km pada tahun 2022. Uji coba ini melibatkan delapan jenis kendaraan, empat di antaranya memiliki berat di bawah 3,5 ton. Hasilnya menunjukkan bahwa kendaraan diesel di bawah 3,5 ton tidak memerlukan servis pembongkaran mesin setelah menempuh jarak tersebut. Selain itu, tidak ditemukan keausan komponen mesin yang signifikan.
Iman K. Reksowardojo, Tenaga Ahli Teknik Mesin dari ITB, menjelaskan bahwa B40 memiliki kelebihan dan kekurangan. Salah satu tantangan utama adalah perlunya memperketat spesifikasi bahan bakar, terutama parameter stabilitas oksidasi yang berhubungan dengan injektor. Penambahan campuran biodiesel dapat mempengaruhi kinerja injektor. Selain itu, ada potensi kandungan monogliserida yang dapat menyebabkan saringan bahan bakar tersumbat pada suhu dingin.
Penerapan B40 diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan dengan mengurangi emisi gas rumah kaca. Namun, pemilik kendaraan perlu memperhatikan spesifikasi bahan bakar dan melakukan perawatan rutin untuk memastikan kinerja mesin tetap optimal. Dengan persiapan yang tepat, kendaraan diharapkan dapat beradaptasi dengan penggunaan B40 tanpa masalah berarti.