Musim Kemarau Bawa Udara Sejuk di Tanah Air, Ini Penjelasan Lengkap BMKG

Yuliana Adha
1 Min Read

HALUAN.CO – Udara dingin tengah menyelimuti sejumlah daerah di Indonesia. Mulai Malang hingga Pontianak, warganet melaporkan suhu yang tak biasa bahkan ada yang turun ke 19 °C saat subuh.

Di Tangerang, hawa sejuk terasa dari pagi sampai malam, disertai hujan pada sore hari. Kondisi serupa juga tampak di Yogyakarta hingga jam 10 pagi.

BMKG menegaskan, fenomena ini bukan anomali global.

Deputi Klimatologi BMKG, Ardhasena Sopaheluwakan, menjelaskan bahwa Indonesia kini memasuki awal kemarau sehingga udara lebih kering, terdorong angin monsun Australia.

Hal itu membuat suhu di dataran rendah berkisar 22–23 °C.

Supari, analis variabilitas iklim BMKG, menambahkan bahwa daerah yang masih diguyur hujan sore atau malam mengalami pendinginan permukaan, sehingga udara semakin sejuk.

Berita Lainnya  BMKG: La Nina Lemah Akan Muncul di Akhir Agustus! Apa Dampaknya?

Ia menekankan, belum semua wilayah mencapai puncak kemarau dan fenomena ini tidak terkait La Niña.

“Selama hujan sore masih berlangsung, hawa dingin tetap terasa,” katanya.

BMKG juga mengingatkan soal bediding udara dingin pada kemarau yang bakal memuncak ketika Matahari berada di 23,5° LU pada 21 Juni 2025.

Deputi Meteorologi BMKG, Guswanto, memprediksi bediding akan bertahan hingga Agustus, terutama di selatan khatulistiwa seperti Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.

Masyarakat diimbau memahami mekanisme alamiah ini dan tetap memperhatikan prakiraan cuaca demi aktivitas harian yang aman dan nyaman.

Share This Article
Leave a Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *