HALUAN.CO – Kementerian/Lembaga terkait mendorong wisatawan domestik maupun mancanegara untuk merencanakan kunjungan ke Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada periode April hingga Oktober, yang secara klimatologis merupakan musim kemarau di wilayah tersebut.
Informasi dari situs Weather Spark menyebutkan bahwa musim kemarau di Flores ditandai oleh tingkat curah hujan yang rendah dan langit yang lebih cerah, sehingga mendukung aktivitas wisata di alam terbuka. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan puncak kemarau nasional berlangsung pada bulan Agustus 2025, termasuk di Nusa Tenggara.
Namun demikian, BMKG juga mencatat bahwa pada tahun ini, beberapa wilayah Indonesia, termasuk NTT, masih berpotensi mengalami hujan hingga bulan Mei, bahkan berlanjut hingga Oktober. Dengan kata lain, musim hujan tahun 2025 diprediksi berlangsung lebih lama dibandingkan musim kemarau.
Selain periode kemarau, Weather Spark mengindikasikan bahwa awal Desember hingga pertengahan Maret juga menjadi waktu yang cukup bersahabat untuk bepergian ke Flores, terutama bagi wisatawan yang mengutamakan suhu hangat namun tidak ekstrem.
Untuk memastikan kenyamanan perjalanan, dianjurkan kepada wisatawan agar selalu memantau prakiraan cuaca dari BMKG serta menyiapkan rencana perjalanan yang fleksibel, mengingat variabilitas iklim yang masih dapat berubah dari tahun ke tahun.